VIVAbola - Mahalnya tiket pertandingan cabang
sepakbola penyisihan grup B ajang Islamic Solidarity Games (ISG) III
berimbas pada sepinya penonton. Hal tersebut terlihat saat Indonesia
U-23 menghadapi Maroko dalam babak penyisian grup B, di Gelora Sriwijaya
Jakabaring, Palembang, Kamis 19 September 2013.
Seperti
diungkapkan Ariadin salah satu penonton yang hadir di stadion, tiket
pertandingan sepakbola di ajang ISG terlalu mahal sehingga tidak bisa
menjangkau masyarakat menengah ke bawah.
"Awalnya saya bersama
keluarga ingin nonton langsung ke stadion. Namun, setelah ingin membeli
tiket ternyata lebih mahal dari pertandingan di Liga Indonesia. Lebih
baik nonton di rumah saja," ungkap Ariadin saat diwawancarai VIVAbola.
Sementara
itu, penjagaan yang dinilai terlalu ketat pada pintu gerbang Gelora
Sriwijaya Jakabaring (GSJ) yang menjadi kendala penonton untuk memasuki
area pertandingan.
Pantauan VIVAbola, Pintu gerbang GSJ tampak
dijaga beberapa personil keamanan yang melarang kendaraan penonton yang
akan memasuki komplek GSJ. Hanya kendaraan panita yang memiliki tanda
pengenal resmi yang diperbolehkan masuk.
"Parkir di luar komplek
GSJ lumayan jauh jika harus berjalan kaki. Apalagi dari sisi keamanan,
siapa yang menjamin kendaraan kita aman jika parkir di luar. Jika tidak
boleh masuk lebih baik kami pulang saja," ujar Fadly salah satu penonton
yang memutuskan batal untuk menonton secara langsung.
Beruntung, meski minim penonton, Indonesia tetap mampu menang tipis atas Maroko. Tim besutan Rahmad Darmawan
menang 1-0 berkat gol Fandi Eko Utomo menit ke-60. Selanjutnya Indonesia akan menghadapi Palestina, 24 September 2013.
Harga tiket pertandingan cabang sepakbola ISG IIIKategori I (VIP) Rp 100 ribu, Kategori II (Barat Atas) Rp 75 ribu, Kategori III (Timur, Utara Selatan) Rp 50 ribu.
sumber : http://bola.viva.co.id/news/read/445516-tiket-mahal--indonesia-vs-maroko-minim-penonton