Rabu, 29 Mei 2013

Cantik Tak Harus Menyakitkan!

 detail berita
AGAR terlihat lebih tinggi semampai, Diana memilih stiletto daripada flat shoes yang sehari-hari dikenakan saat pergi ke kantor. Penampilan makin oke, tapi setelah itu kakinya jadi pegal-pegal dan lecet.

Seringkali demi kecantikan, kaum wanita mengabaikan kesehatan dirinya. Berbagai cara yang sedikit berlebihan dilakukan agar dapat terlihat sempurna. Padahal untuk tampil cantik tak perlu menyiksa diri bukan?

Berikut beberapa kebiasaan buruk wanita yang berbanding terbalik dengan kesehatan dan sering dilakukan baik sadar maupun tidak sadar, sebagaimana dijelaskan dr. Joserizal Jurnalis, SpOT dari RS Siaga Raya, Jakarta Selatan.

High heels

 
Sepatu bertumit tinggi ini memang dapat membuat penampilan si pemakai jadi menarik. Karena saat memakai high heels, otot-otot quadriseps (paha bagian depan) dan hamstring (paha bagian belakang) menjadi tegang, otomatis pinggul menjadi naik, sehingga tampak seksi. Banyak wanita yang mengaku percaya diri saat memakai high heels ini. Namun bila dipakai setiap hari akan menimbulkan berbagai masalah, di antaranya:

- Keluhan pada engkel. Kaki akan menjadi jinjit (plantarfleksi), akibatnya terjadi pemendekan dari sendi dan tendon achilles.

- Akibat meningkatnya lordosis pada lumbal akan menyebabkan beberapa keluhan, yaitu rasa tidak nyaman pada pinggang yaitu low back pain.

- Keluhan pada lutut.

- Tekanan pada tapak kaki bagian depan (floor foot) atau metatarsal pain.

- Masalah lain lagi jika kakinya lebar, memakai high heels dengan bentuk sepatu yang ujungnya tertutup, lancip, runcing dan sempit akan menyebabkan gangguan yang disebut hammer toe dimana jempol mendekat ke arah jari kaki telunjuk.

- Kulit menebal (kapalan) yang terjadi pada floor foot, karena pemakaian high heels terlalu sering atau karena jenis dan bahan sepatunya yang tidak cocok, misalnya bahan kulit atau karet.

- Dalam jangka lama dan terus- menerus dipakai efek high heels dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada tulang belakang bagian atas (upper back).
Masalah-masalah di atas muncul bergantung intensitas dan aktivitas masing-masing individu. Biasanya keluhan ini timbul pada usia 40 tahun ke atas. Tapi ada juga yang di bawah usia 40 tahun, karena memakai high heels sudah menjadi gaya hidup, tidak hanya ke kantor saja tapi untuk sehari-hari. Sampai saat ini belum ada penelitian mengenai tinggi hak sepatu berapa sentimeter yang menyebabkan keluhan di atas dan berapa lama pemakaiannya. Di samping itu, tipe orang bermacam-macam, ada yang sendinya lentur dan tidak, ada yang overweight atau faktor lainnya.

Perlu diperhatikan...


- Boleh-boleh saja memakai high heels, tapi jangan dijadikan gaya hidup. Misalnya saat makan malam dengan pasangan, menghadiri resepsi pernikahan atau acara-acara resmi lainnya.

- Jika ingin memakai high heels, pilih yang tingginya tiga hingga lima sentimeter saja. Sepatu yang tidak terlalu tinggi aman dipakai sehari-hari. Tapi, sebaiknya pilihlah sepatu datar/flat untuk mengurangi tekanan pada sendi. Sepatu yang bagus untuk kesehatan seperti model sepatu olahraga/sepatu kets.

- Kalau merasa kakinya sakit, segeralah lepas high heels lakukan stretching di tendon achilles supaya otot lemas lagi.

- Jika kaki masih sakit, sebaiknya ganti dengan sepatu yang lebih nyaman dengan memerhatikan ukuran dan bentuk kaki serta kualitas sepatu.
- Untuk perawatan, rendam kaki dalam larutan garam, pijat sebentar dan beri pelembap khusus kaki.

- Gunakan stoking atau kaus kaki untuk menghindari lecet.

- Sebaiknya tidak memakai sepatu bertumit tinggi yang sama setiap harinya, ganti-gantilah dengan sepatu datar, wedges atau bentuk lainnya.

- Pilih sepatu high heels yang ujungnya bulat agar kaki dapat bernapas lebih lega sehingga nyaman dipakai dalam waktu lama. Hindari sepatu yang ujungnya runcing/lancip/mengerucut.  
Korset

Jamak ditemui wanita memakai korset agar perutnya terlihat rata, utamanya kalau sedang memakai gaun. Sebenarnya pemakaian korset untuk membentuk postur tubuh, boleh-boleh saja asalkan jangan terus menerus. Karena saat memakai korset, otot beristirahat dan tidak terlatih, padahal otot perlu dilatih supaya kencang. Korset sebenarnya banyak dipakai untuk pengobatan seperti memperbaiki postur, maintenance, dan lain-lain. Jika tujuan pemakaian korset untuk mengecilkan perut sebaiknya dengan cara olahraga saja. Setiap orang berbeda tipe perutnya, ada yang elastis (mudah mengecil) dan ada juga yang tidak elastis. Ada yang cenderung kecil dan ada yang perutnya lebar. Jika ingin mengecilkan perut sebaiknya dikombinasikan dengan diet dan olahraga.

Celana ketat

Agar terlihat modis atau seksi dengan lekuk tubuh yang nampak jelas, tak jarang wanita memilih celana yang ketat. Padahal, pemakaian celana yang terlalu ketat dapat menyebabkan iritasi/nyeri di daerah lingkar paha dan pangkal paha. Tidak hanya kaum wanita, laki-laki yang memakai celana ketat juga tidak bagus, karena tidak dapat bergerak bebas. Jika memakai celana ketat dan berdiri lama mungkin tidak masalah, tapi kalau duduk lama bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan dapat mendesak bagian tulang kemaluan apalagi jika memakainya sampai di bawah pusar.

Selain itu jika memakai celana terlalu ketat, dapat menekan organ pencernaan bagian dalam. Hal itu juga mengganggu saat makan, karena terlalu menekan perut. Apalagi terlalu lama duduk di kantor atau saat menyetir, akan menimbulkan rasa tidak nyaman.

Bra kawat

Banyak wanita memakai ukuran bra yang salah. Ada yang terlalu besar ukurannya, sehingga penampilannya tidak karuan, dan lebih banyak lagi yang justru terlalu kecil ukurannya. Ukuran bra harus pas. Kalau kekecilan bra akan menekan, sehingga bisa timbul memar di otot. Sedangkan bila ukurannya kebesaran, malah tidak menyangga payudara dengan baik. Berdasarkan penelitian, memakai bra yang salah ukurannya dapat menyebabkan nyeri pada punggung, leher dan payudara, kesulitan bernapas, postur yang buruk, iritasi dan sebagainya.

Bagi para wanita yang payudaranya besar agar tidak kendur, boleh saja menggunakan bra kawat untuk menyangga lebih kuat. Tapi kalau payudaranya tidak besar atau normal maka tidak perlu memakai bra kawat. Pemakaian bra kawat sebaiknya jangan terlalu lama karena akan menimbulkan rasa tidak nyaman.

Sebaiknya pakailah bra sesuai ukuran payudara, dan pilih bahan yang dapat menyerap keringat. Untuk olahragawan sebaiknya pilih sport bra/khusus olahraga. sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Update Terbaru

Blogger Widget Get This Widget -

Semua Ada di Sekitar Kita