Sebuah penelitian baru di Australia menemukan bahwa remaja pria obesitas ternyata memiliki kualitas hidup yang jauh lebih rendah dari rata-rata dan terkait dengan menurunnya kepuasan hidup.
Penelitian ini dipublikasikan dalam American Journal of Adolescent Health oleh para peneliti dariWestmead Millennium Institute (WMI), Sydney.
Para ilmuwan mengatakan bahwa hasil penelitian ini cukup mengejutkan setelah ditemukannya dampak negatif psiko-sosial dari obesitas yang lebih besar pada remaja pria dibandingkan remaja putri.
“Temuan ini menunjukkan bahwa status berat badan yang tidak sehat dan kelebihan lemak tubuh dapat berakibat negatif pada kesehatan mental dan fisik diantara kalangan remaja, khususnya pada remaja pria,” ujar penulis utama studi Bamini Gopinath, seperti dikutip Zeenews.com.
Menurut Gopinath, alasan dibalik perbedaan dampak pada remaja pria dan wanita memang belum diketahui, tapi ia berspekulasi bahwa hal ini terkait dengan pentingnya olahraga untuk remaja pria.
“Jika obesitas membatasi aktivitas olahraga remaja pria, secara negatif ini akan memengaruhi fungsi sosial dan fungsi fisik, yang keduanya merupakan faktor dampak totalnya.”
Hasil penelitian lainnya menyatakan, skor kualitas hidup (QOL) tercatat meningkat pada remaja pria dan wanita yang sebelumnya kelebihan berat badan dan berhasil menurunkan berat badan hinga masuk ke dalam kategori berat badan normal.
Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa remaja pria dan wanita yang berhasil menurunkan berat badan hingga masuk kategori berat badan normal tercatat mengalami peningkatan kualitas hidup.
Penelitian ini dilakukan pada 2004-2005 dan melibatkan 1.688 anak remaja dari 21 sekolah yang dipilih secara acak di Sydney, Australia. Ketika penelitian dimulai, anak-anak tersebut memiliki usia rata-rata 12,7 dan mereka diukur tinggi badan, berat badan, Body Mass Index (BMI), persentase lemak tubuh, dan lingkar pinggangnya. (jay) (Sumber)
0 komentar:
Posting Komentar