Gara-Gara Angkat Telpon, Seorang Guru Rugi 1,8 Juta Kasus penipuan kian beragam, setelah sebelumnya marak melalui pesan singkat atau SMS (short message services) dengan modus 'mama minta pulsa', atau modus yang berbeda yaitu 'minta transfer', kali ini penipuan terjadi melalui sambungan telpon.
Untuk modus SMS sebagian besar penerima akan langsung menghapusnya karena tahu itu palsu. Namun, ada saja yang tertipu dengan langsung mentransfer uang ke rekening yang disebutkan. Mereka ini beranggapan, yang mengirimkan SMS memang orang yang dikenalnya atau kebetulan mereka memang akan menunggu SMS informasi rekening dari keluarga atau temannya.
Seperti yang dialami seorang guru SMA Negeri Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Ed yang kehilangan uangnya sebesar Rp. 1,8 juta saat akan mengambil uang dari ATM BRI Oncom, Dango, Jatiwangi, pada hari Jumat (8/3).
"Saat transaksi, ada telpon dan saya langsung berbicara dengan si penelepon yang mengaku bernama Asep, dia bilang sahabat saya," ujarnya kepada FOKUSJabar.com, Minggu (10/3).
Tanpa bertanya lebih lanjut, Ed langsung akrab seperti halnya terhipnotis. Asep meminta Ed mentarnsfer pulsa dari ATM sebesar Rp 200 ribu kepada nomer XL.
"Sebanyak 18 kali transaksi untuk 11 nomer nomer xl. Kata Asep itu untuk para komandan polisi di Polres Majalengka, karena dia ditahan, pulsa itu mempercepat urusannya. Itu tidak hanya di ATM saya sempat mentransfer di minimarket juga," ungkapnya
Dia menduga pelaku tidak seorang diri karena diujung telpon tersebut selain yang mengaku namanya Asep, ada suara yang mengaku anggota Polres sedang menyidik Asep. Dia berharap apa yang menimpanya dapat segera ditindak oleh aparat berwajib. (Sumber)
bagus infonya dan jadi contoh bagi kita