4 Fakta Mengejutkan Fathanah Dan Maharany Di hotel
- Mahasiswi Universitas Moestopo, Maharany Suciyono blak-blakan membuka
kelakuan Ahmad Fathanah. Ahmad Fathanah adalah tersangka suap dan
tindak pidana pencucian uang dari kasus suap daging sapi impor.
Hubungan
kedua orang ini terbilang singkat. Setelah digoda mantan orang dekat
Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq ini di sebuah mal, Maharany dan
Fathanah kopi darat di sebuah hotel di bilangan Jakarta Pusat, sehari
setelahnya.
Tanpa canggung, mahasiswi itu memenuhi undangan
Fathanah ke hotel. Di sana, mereka bertemu lobi hotel, dan kemudian
makan malam di restoran milik hotel.
Malam itu, 29 Januari,
Maharany tampil dengan busana hitam dan rok jeans mini. Rupanya
penampilan gadis rambut panjang itu membuat pria yang telah beristri itu
tergoda dan mengajaknya berhubungan intim dengan bayaran Rp 10 juta.
Tanpa
diketahui Maharany, uang yang diberikan Fathanah diambil dari hasil
suap PT Indoguna Utama terkait penggelembungan kuota daging sapi impor.
Hal itulah yang membuat wanita berambut panjang ini terseret dalam
pusaran kasus ini.
Keterangan mengejutkan ini diceritakan dengan
santai oleh Maharany. Sebab saat menggelar jumpa pers soal
penangkapannya oleh penyidik KPK, Maharany mengaku hanya ngobrol biasa
di lobi dengan Fathanah.
Semua diceritakannya tanpa rasa takut
dan canggung. Berikut empat pengakuan mengejutkan Maharany selama
bersaksi di Pengadilan Tipikor.
1. Akui uang Rp 10 juta untuk biaya hubungan intim Maharany
Suciyono, mengakui duit Rp 10 juta dari Ahmad Fathanah diberikan atas
jasa buat menemani pria itu dan berhubungan intim. Perempuan kelahiran
Kuningan, Jawa Barat, itu mengakuinya di hadapan persidangan terdakwa
Arya Abdi Effendy dan H. Juard Effendi.
"Uang Rp 10 itu juta dari Ahmad Fathanah buat apa?," tanya Jaksa Rum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5).
"Diberi 10 juta enggak tahu buat apa. Dikasih gitu aja. Itu untuk menemani pak Ahmad," ujar Maharany.
Lalu
jaksa Rum mengkonfrontir kesaksian Maharany dengan keterangannya di
Berita Acara Pemeriksaan. "Apakah uang itu diberikan kepada saudari agar
mau diajak berhubungan intim," tanya Jaksa Rum lagi.
"Iya," ujar Maharany.
"Uang itu kaitannya dengan itu?," kata Jaksa Rum menegaskan.
"Iya," ucap Maharany.
2. Sedang bugil saat digerebek KPK Ada
dua penyelidik KPK yang bersaksi hari ini. Yakni Amir Arif dan Dian
Andi. Tetapi, hanya Amir Arif yang ikut menangkap Fathanah dan Maharany
di hotel itu.
"Setelah keduanya (Fathanah dan Maharany)
berpakaian, kami bawa mereka ke tempat parkir lantai dasar," kata Amir
saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat
(17/5).
Menurut Amir, dia mengintai Fathanah sejak pukul 17.00 WIB. Dia mengatakan, saat datang pertama kali, Fathanah seorang diri.
"Di
lobi hotel, Fathanah pertama datang sendiri. Dia lalu masuk ke sebuah
kafe di hotel itu. Lalu kemudian ada seorang wanita, yang belakangan
saya tahu namanya Maharany Suciyono, datang dan bergabung ke meja
Fathanah," ujar Amir.
Tidak lama kemudian, lanjut Amir, Maharany
dan Fathanah naik ke kamar 1740 di lantai 17. Lantas dia mengaku
mendapat perintah dari KPK agar menangkap Fathanah, karena diduga kuat
telah menerima uang dari PT Indoguna Utama, dan uangnya di mobil
Fathanah yang ada di tempat parkir lantai bawah.
3. Baru kenal sehari mau diajak ke hotel Maharany
Suciyono mengaku sehari sebelum ditangkap sempat berkenalan dengan
Ahmad Fathanah di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Saat itu, lanjut
perempuan kelahiran 20 tahun lalu itu, Fathanah mengaku sebagai
pengusaha.
"Sehari sebelumnya sudah kenalan. Saya lagi di salah
satu mal di Jakarta. Ada Ahmad Fathanah di situ. Dia kenalan. Katanya
'saya Ahmad Fathanah. Saya pengusaha'," kata Maharany di Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5).
Sehari kemudian,
pada 29 Januari, Maharany mengaku ditelepon Fathanah dan diajak bertemu
di Hotel Le Meridien, Jakarta Selatan. Saat itu dia mengaku sempat
menemani Fathanah di sebuah kafe di hotel itu.
"Saya datang lewat
dari jam 17.00 WIB. Saya duduk dulu di kafe, lalu diajak Pak Ahmad ke
kamar," ujar wanita kelahiran Kuningan, Jawa Barat itu.
Tidak
lama kemudian, Maharany mengaku datang tim Komisi Pemberantasan Korupsi.
Dia lalu ditangkap dan barang-barangnya diamankan.
4. Mau kembalikan uang Rp 10 juta dari Fathanah Maharany
Suciyono mengaku mengembalikan uang Rp 10 juta dari Ahmad Fathanah
karena tidak ingin terjerat kasus. Dia mengatakan hal itu di depan
persidangan hari ini.
"Saya enggak mau ikut larut dalam kasus.
Saya kembalikan uangnya ke KPK," kata Maharany saat bersaksi di
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5).
Maharany
yang kelahiran Kuningan, Jawa Barat, 20 tahun lalu itu mengaku pada 29
Januari diminta Ahmad Fathanah bertemu di Hotel Le Meridien, Jakarta
Selatan.
"Alasannya apa kok diajak bertemu di hotel oleh Ahmad Fathanah?," tanya Hakim Ketua Purwono Edi Santoso.
"Pengen ketemu saja," jawab Maharany polos. Sontak jawaban itu memancing tawa seluruh pengunjung sidang.
sumber