Tampilkan postingan dengan label Alkisah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Alkisah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 April 2013

Kisah Bocah 12 Tahun Yang Harus Menghidupi Ketiga Adiknya

|0 komentar

[imagetag]

Kisah Bocah 12 Tahun Yang Harus Menghidupi Ketiga Adiknya Jauh di sebuah Dusun di Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, Tasripin (12) bocah tanggung dari Dusun Pesawahan harus hidup sendiri dan mencari nafkah untuk menghidupi ketiga adiknya Dandi (9) Riyanti (7) dan Daryo (5). Tasripin harus bekerja di sawah agar adik-adiknya tetap bisa makan.

Di rumah bilik kayu dengan luas 5x7 meter persegi dengan satu ruang kamar luas 3x3 meter persegi dan sebuah dapur dengan tungku kayu bakar serta isi perabotan yang sangat sederhana dan hanya terdapat dua buah kursi panjang dan satu meja, beralaskan lantai semen yang sudah pecah, hidup empat bocah sebatang kara. Ayah mereka pergi bekerja di Kalimantan bersama kakak tertuanya, sementara ibunya meninggal akibat tertimbun longsor saat sedang mencari pasir satu tahun lalu.

Kini bocah-bocah tersebut harus hidup sebatang kara dan tidur dalam satu kamar dengan kasur dan bantal yang sudah tampak lusuh dengan ditutupi matras. Ketiga adiknya sangat mengandalkan kakak kedua mereka, Tasripin, yang setiap hari harus bekerja di sawah dengan mencangkul, membersihkan sisa-sisa padi serta menanam padi bersama warga desa pada saat masa tanam.

"Ibu sudah meninggal dan bapak bekerja di Kalimantan bersama kakak," kata Tasripin, Jumat (12/4/2013).

Hampir setiap hari, Tasripin mesti pergi ke sawah untuk mencari uang demi menghidupi ketiga adiknya. Para tetangga sekitar yang simpati dengan keadaan Tasripin pun kadang sering membantu menberikan nasi maupun lauk pauk bagi bocah-bocah tersebut. Tak jarang mereka hanya makan dengan nasi seadanya namun tampak nikmat.

"Kalau berangkat ke sawah jam 7 pagi dan pulang jam 12 siang. Kadang sehari dapet Rp. 30 40 ribu sehari. Itu beli beras dan sayur. Sisanya untuk jajan adik," jelas bocah yang telah putus sekolah itu.

Pagi sebelum dia berangkat ke sawah, Tasripin harus memasak nasi dan sayur untuk adik-adiknya. Selain memasak, dia juga harus mencuci pakaian, menyapu serta memandikan adik-adiknya. Tapi bukan hanya sekedar memandikan dan memberikan makan untuk adik-adiknya, dia pun bertanggung jawab terhadap akhlak adik-adiknya dengan mengajak adik-adiknya salat dan mengaji di musala depan rumahnya.

Tanggung jawab yang besar membuat dia harus bekerja keras, tidak jarang jika tidak mendapatkan pekerjaan, dia harus mengutang beras di warung. "Kalau tidak ada uang suka utang di warung, bayarnya nanti kalau bapak pulang," katanya.

Saat ini Tasripin harus berhenti bersekolah, karena menunggak biaya SPP, sementara kedua adiknya Dandi dan Riyanti pun tidak melanjutkan sekolah karena malu sering diejek oleh teman-temannya. Hanya Daryo, adik terakhirnya yang masih bersekolah di PAUD di dusun tersebut.

"Sudah tidak sekolah SD, hanya satu adik saya yang sekolah di Paud, Kadang saya yang biayain, kadang menunggu kiriman dari bapak," ujarnya polos.

Dulu saat sekolah dia harus menempuh jarak sekitar 3 kilometer untuk mencapai tempat sekolahnya, jalan berbatu dan perbukitan serta hutan harus dilalui dia setiap harinya. Maklum, Dusun Pesawahan, Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok berada di lereng kaki Gunung Slamet demgan jumlah penduduk 319 Jiwa dengan 187 rumah.(trq/trq)  SUMBER

Kisah Wanita yang Memiliki Jenggot

|0 komentar

Waxing merupakan salah satu kegiatan yang banyak dipilih wanita untuk menghilangkan rambut-rambut yang tidak diinginkan di tubuh. Tapi Mariam, seorang wanita kelahiran Jerman justru melakukan hal yang sebaliknya.
Mariam tells ITV that she's learned to love the way she looks, facial hair and all. (Photo: ITV/This Morning)

Berbeda dengan wanita pada umumnya, Mariam memiliki rambut halus di bagian dagu atau biasa disebut jenggot. Tumbuhnya rambut halus itu ia alami setelah melahirkan anak laki-laki. Saat itu umurnya 21 tahun. Semakin lama, rambut yang tubuh semakin tebal, dan akhirnya menutupi seluruh dagunya. 

Hal tersebut membuat Mariam harus mencabuti bulunya selama berjam-jam setiap hari ketika ingin keluar rumah. Namun masalahnya tak selesai sampai di situ. Setelah bulunya dicabuti, bulu dagu Mariam menjadi merah dan meradang. 

"Daguku menjadi sangat merah dan meradang karena bulunya dicabuti. Kelihatannya seperti aku habis terjatuh dan mendarat dengan daguku. Banyak orang yang bertanya, tapi saat aku utarakan alasannya, mereka tak percaya," ujar Mariam.

Berbagai cara sudah dilakukan Mariam untuk menghilangkan jenggotnya, tapi tak pernah berhasil. Ia enggan mencukur atau mengguntingnya, karena khawatir rambut yang tubuh semakin tebal dan banyak.

Ia pun berkonsultasi kepada seorang dokter. Saat itu Mariam baru tahu, bahwa ia tidak sendirian. Tak sedikit wanita yang mengalami masalah yang sama dengannya. Akhirnya, sekitar lima tahun lalu, Mariam berhenti mencabuti jenggotnya dan membiarkannya tumbuh alami.

"Suatu hari aku sadar, rambut itu memang seharusnya ada di sana (dagu). Tepatnya 6 Agustus 2008, aku berhenti mencabutinya. Ini layaknya eksperimen. Apa yang akan terjadi jika aku menjadi diriku yang sebenarnya," Ujar mariam.

Awalnya Mariam merasa khawatir. Ia takut akan dijauhi dan tak ada lagi yang mau berbicara dengannya. Tapi kini keberanian sudah ia dapatkan. Wanita 3i Tahun itu kini bekerja di sirkus. Ini memberikannya kesempatan untuk mengedukasi masyarakat mengenai dirinya.

"Sekarang aku bahagia memiliki kesempatan hidup dengan jenggot," tulis Mariam di blognya.

Di dunia ini, wanita seperti Mriam tidak sedikit. Di inggris saja tercatat ada 41 juta wanita yang memiliki masalah yang sama. Penyebab rambut tumbuh di tempat yang tidak lazim itu adalah hormon testosteron yang berlebihan dalam tubuh wanita. Masalah kesehatan tumor ovarium dan obat-obatan pembesar otot (steroid) juga bisa menjadi penyebabnya.

Di indonesia, ada juga seleb yang mengalami masalah ini. Salah satunya penyanyi dangdut Iis Dahlia yang memiliki kumis halus di atas bibirnya. SUMBER

Jumat, 12 April 2013

Pemegang Kunci Makam Yesus Di Golgota Adalah Kaum Muslim Keturunan Salahudin Al-Ayubi

|0 komentar


Pemegang Kunci Makam Yesus Di Golgota Adalah Kaum Muslim - Suasana bukit Golgota atau yang biasa juga dikenal dengan bukit Calvary, tempat Yesus disalibkan oleh kaum Yahudi kemudian jenasahnya dimandikan dan dimakamkan tidak jauh dari situ, selalu ramai dan padat luar biasa, sehingga bernapas pun terasa sesak. 

Kunjungan saya yang bertepatan dengan perayaan Jumat Agung, makin menambah suasana pengap, namun demikian kekhidmatan lokasi itu sungguh terjaga sangat baik. 

Ada beberapa laki laki tinggi besar, berewokan dengan wajah sangar dan tegas, mengatur para turis yang sedang ziarah, dan tanpa sungkan menegur dan memarahi para turis nakal yang suka keluar dari barisan antrian dan hobby menyelonong mendahului yang lain karena ingin berfoto ria. 

Tour guide saya, Joram orang Yahudi kemudian menjelaskan bahwa yang menjaga bukit Golgota, dan memegang kunci makam Yesus adalah kaum Muslim turunan langsung Salahudin, seorang muslim yang sangat dihargai dan dihormati di daratan Eropa karena berhasil menaklukan Jerusalem beberapa kali, meskipun akhirnya mundur setelah mengadakan kesepakatan dengan Raja Richard I dari Inggris. 

Saya lebih suka mengatakan mundur daripada kalah, karena kesepakatan dari dua orang arif nan bijaksana selalu menghasilkan kebaikan bagi orang lain, dan banyak generasi sesudahnya. Kalahkah itu kalau kemudian turunan Salahudin menjaga dan mengatur makam Yesus sedemikian baiknya, dan sampai sekarang menjadi pusat kunjungan kaum nasrani diseluruh dunia ?. 

Berjiwa besar. barangkali itulah kata kata yang tepat saya tujukan dengan penuh hormat kepada Sang pahlawan Salahudin dan keturunannya, yang memegang teguh janji dan kesepakatan dengan raja Richard I, berabad abad sesudah perang salib selesai. 

Bagi Richard I dan Salahudin, kemenangan adalah tujuan damai yang mendatangkan kebaikan bagi siapa saja tanpa memandang agama, yang kenyataannya banyak sekali ditunggangi manusia dengan segala maksud dan kepentingannya, termasuk tujuan politik. 

Turis Jepang dibelakang saya tak habis heran dan terus bertanya, sampai kemudian saya jelaskan, ” Bukankah memang Tuhan itu sungguh tak terselami pikiranNya?. Bisa dibayangkan kalau makam Yesus yang menjaga adalah orang kristen, yang terbagi dalam begitu banyak sekte dan golongan ?. “ 

Bukankah akan sangat kacau jika katakanlah yang menjaga adalah Kristen Ortodoks, bagaimana dengan pembagian jadwal misa atau ibadah golongan Kristen lainnya misalnya katolik atau Protestan ?. Bukankah akan menjadi pertikaian tanpa ujung, sehingga Yesus yang bagi umat Kristen adalah satu nama yang Mutlak, malahan menyebabkan pertikaian dalam memperjuangkan kepentingan golongan yang merasa lebih berhak memegang kunci makam ?. 


Foto diatas adalah Imam kristen Ortodoks yang sedang mekakukan Misa pendek, dan saya berada dalam antrian pertama yang dihentikan oleh turunan Salahudin, untuk berhenti dan menghormati ritual Kaum Ortodoks selama lebih kurang sepuluh menit, dalam perayaan Jumat Agung yang sakral. 

Anda bisa melihat sendiri pengatur makam yang memang sangat mencerminkan keturunan Salahudin, berjubah hitam panjang dan berewok, meskipun dari dekat saya amati, betapa luar biasa halus kulitnya. 

Richard I yang mewakili kaum Nasrani, dan Salahudin sebagai representasi Islam dalam arti yang sesunguhnya, paham betul apa arti peperangan :.… melawan kerakusan dan keserakahan yang selalu dekat dengan hati dan pikiran manusia… Itulah musuh utama yang wajib dikalahkan bagi siapa saja yang mengaku memiliki dan percaya kepada Tuhan. SUMBER

MENGHARUKAN!! Orang Utan ini memeluk anaknya saat akan dibunuh

|0 komentar


Mengharukan!! Orang Utan ini memeluk anaknya saat akan dibunuh - Dikelilingi oleh para pemburu dengan pisau dan senjata tajam yang siap menghunus, orangutan tidak punya daya lain selain berusaha melindungi anak yang dicintainya. Inilah yang dialami oleh dua orangutan, ibu dan anak, ketika menghadapi para pemburu yang telah memerangkap mereka dan siap membunuhnya.

Di tengah ancaman kematian itu, nalurinya membuat si induk memeluk erat anaknya. Beruntung, ada rombongan kelompok pelindung binatang dari Inggris yang menyelamatkan nyawa keduanya. Ternyata, si induk orangutan ini juga tengah hamil. Jika telah beberapa menit saja, ceritanya dipastikan bakal berbeda.

Bayangkan, bila pemburu itu berhasil membunuh mereka, tiga nyawa orangutan melayang. Dan, kian langkalah orangutan di negeri ini.

Sumber :

Selasa, 09 April 2013

Cerita Pilu 4 Inovator Teknologi

|0 komentar

Kemajuan teknologi digital sering menghasilkan cerita sukses bagi pengembangnya. Hidup bergelimang uang, punya perusahaan raksasa, dan lainnya. 

Bagaimanapun, tidak semua penemu menikmati kejayaan dari hasil kerja keras mereka. Beberapa mengalami kisah pedih, bahkan hingga akhir hidupnya. Empat contoh di bawah ini bisa menjadi bukti

Alan Turing
 
Turing, bernama lengkap Alan Mathison Turing, adalah ahli kripto analisis dan ilmuwan di bidang komputer asal Inggris yang memiliki peran besar dalam pengembangan komputer dunia. Masa jaya Turing adalah saat Perang Dunia II, ketika itu ia bahkan sempat mengepalai unit yang bertugas khusus menganalisa dan memecahkan kode sandi Jerman.

Prestasi: Nama Turing menjadi legenda lewat konsep bernama Turing Machine. Konsep algoritma dan komputansi ini bahkan, menurut majalah Time, merupakan landasan dari seluruh komputer yang ada di dunia. Turing pun menjadi abadi lewat Turing Test, sebuah uji untuk membuktikan apakah sebuah sistem komputer mampu 'berpikir' dengan membandingkan jawaban komputer dengan jawaban manusia pada serangkaian pertanyaan.

Tragedi: Turing memiliki orientasi seksual menyukai sesama jenis. Pada masa hidupnya, homoseksualitas merupakan hal terlarang di Inggris. Akibatnya, untuk menghindari penjara, Turing menjalani terapi dengan hormon dan bahan kimia. Pada 1954 Turing ditemukan meninggal keracunan sianida, konon ia melakukan bunuh diri.


Charles Babbage adalah bangsawan Inggris yang hidup di abad 19. Ia
merupakan ahli di bidang matematika, insinyur mekanik dan filosofi.
Babbage juga dikenal sebagai seorang penemu.

Prestasi: Babbage
boleh dibilang sebagai orang pertama yang menelurkan konsep komputer
yang bisa diprogram. Bukan hanya konsep, Babbage pun mencoba membuat
mesin-mesin yang bisa membuktikan konsep yang diutarakannya.
Menakjubkannya, mesin yang dibuat dengan batasan kemampuan teknis pada
abad 19 itu seharusnya bisa menjadi cikal-bakal komputer.

Tragedi:
Sayangnya, Babbage tak pernah bisa menyelesaikan mesinnya tersebut.
Konon, ambisi Babbage soal mesin tersebut melampaui kemampuannya
sendiri. Belum lagi pribadi Babbage yang dikisahkan cenderung naik-turun
membuatnya selalu beralih dari satu proyek ke proyek lainnya.

Dani Bunten
 
Dani Bunten (Danielle Bunten Berry / Daniel Paul Bunten) adalah desainer game yang berjaya pada tahun 1980-an. Namanya sering dikaitkan dengan legenda game Sid Meier karena konon Dani punya kesempatan menggarap game Civilization yang melambungkan nama Meier.

Prestasi: Dani Bunten meraih sukses lewat game bertajuk M.U.L.E pada kisaran 1980-an. Game ini merupakan salah satu game multiplayer awal yang sukses dan banyak dijadikan rujukan game-game berikutnya. Game Bunten lainnya yang cukup ternama adalah The Seven Cities of Gold.

Tragedi: Setelah tiga kali gagal dalam pernikahannya sebagai pria, Bunten akhirnya memilih untuk hidup sebagai seorang wanita. Bahkan ia melakukan operasi kelamin, yang di kemudian hari ia sesali. Bunten meninggal pada 1998 setelah didiagnosa mengidap kanker paru-paru, ia belum sempat menyelesaikan game M.U.L.E versi internet.

Joybubbles
 
Joybubbles, lahir dengan nama Joe Engressia, adalah seorang pelopor dalam dunia hacking. Ia terlahir sebagai seorang tuna netra dan memiliki kemampuan mendengarkan dan menyuarakan nada dengan sempurna.

Prestasi: Joybubbles merupakan pelopor phreaking, alias membobol jaringan telepon untuk membuat panggilan telepon tanpa membayar. Ketika itu ia mampu melakukannya dengan menyiulkan sebuah nada khusus di gagang telepon. Kemampuan Joe kemudian diikuti oleh Captain Crunch (Jon Draper) dengan menggunakan peluit hadiah sebuah produk sereal.

Tragedi: Legenda Joybubbles dibarengi kisahnya yang muram dengan masa kanak-kanak yang tidak bahagia dan diwanai penyiksaan. Joe mengatasi trauma ini dengan membuat Church of Eternal Childhood, mengubah namanya secara legal menjadi Joybubbles dan mendeklarasikan usianya sebagai 5 tahun untuk selamanya. Masa-masa terakhir hidupnya dihabiskan di apartemen kecil tanpa lampu yang dipenuhi perangkat telepon, boneka binatang, rekaman lawas dan mainan plastik. SUMBER

Senin, 08 April 2013

Jennifer Aniston dan Masa ke Masa

|0 komentar

Siapa yang mengira bahwa si cantik nan glamor Jennifer Aniston dulunya sempat culun juga? Beberapa foto dari buku tahunan Rudolf Steiner School tersebar di internet, memperlihatkan Jennifer Aniston saat masih remaja yang belum seglamor saat ini. Jennifer Aniston menghabiskan masa kecilnya di California namun pindah ke New York saat orangtuanya bercerai di 1980. Setelah bersekolah di Steiner School dari 1980-1983, ia melanjutkan studinya di New York's High School of Performing Arts. Pada 1989 ia pindah ke Los Angeles sebelum akhirnya mendapatkan peran penting sebagai Rachel di serial "Friends" tahun 1994.

Bersama Ayah
Just a Girl
Ayah Jen, John Aniston, juga seorang aktor. Ia dikenal lewat perannya di opera sabun "Days of our Lives."


"Rachel" muda
"The Rachel" early …
Di usia 11 tahun, Jen mendaftar ke sekolah drama. 

Masa SMA
School spirit
Menjadi remaja di tahun '80-an, potongan rambut model shaggy adalah keharusan.

Mahasiswa Baru
Freshman
Mendaftar di New York School of Performing Arts bersama anak penyanyi legendaris Cher, Chaz Bono.

Ratu Drama
Drama queen
Lulus kuliah, Jen bekerja sebagai pelayan restoran sambil tampil di beberapa pementasan Off-Broadway.

Pendatang Baru, 1986
Girl next door, 1986
Jen mulai mendapat beberapa pekerjaan akting seperti di serial televisi berumur pendek "Ferris Bueller" TV show, hingga akhirnya mendapat peran di "Friends." Ia juga sempat bermain di film horor berbiaya rendah berjudul "Leprechaun".

Sang Bintang, 1993
Starlet, 1993
Awalnya, Jen diaudisi untuk peran Monica di serial "Friends", namun ia akhirnya ia diberi peran sebagai "Rachel".

1996
1996
"The Rachel" adalah gaya rambut yang paling legendaris, namun Jen ternyata membencinya

Friends, 1997
Friends, 1997
Jen menurunkan berat badannya sebanyak 15 kg untuk bisa memainkan peran Rachel.

Emmy Award, 2002
Emmy award winner, 2002
Gaun sederhana dengan warna kulit kemudian menjadi ciri khas Jennifer Aniston di karpet merah.
 
Menikah, 2003
Married, 2003
Semakin memperhatikan penampilan sejak resmi jadi Nyonya Brad Pitt.
 
2004
Evolving, 2004
Sesekali, ia akan tampil di karpet merah dengan pilihan busana yang tak terduga.

Rambut Baru, 2004 
The last shag, 2004
Masih dengan model shaggy, di musim terakhir serial "Friends" Jen memilih membuat shaggy-nya terlihat lebih modern tanpa meninggalkan ciri khas Rachel.
 
2005
Comeback kid, 2005
Membuktikan dirinya tetap mempesona meski sudah bercerai dari Brad Pitt.
 
Awet Muda
Forty-four and Fabulous
Di usia 44 tahun, Jen terlihat jauh lebih menarik dari artis-artis yang lebih muda. SUMBER

Minggu, 07 April 2013

Kisah Bung Karno disuguhi tarian bugil di Amerika

|0 komentar

Kisah Bung Karno disuguhi tarian bugil di Amerika



Tahun 1955 Presiden Soekarno mengadakan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat. Saat itu sambutan dari Presiden Dwight Eisenhower kurang hangat. Eisenhower yang pensiunan jenderal perang dunia II, memandang sebelah mata pada Soekarno.

Eisenhower membiarkan 
Soekarno menunggu berjam-jam. Ini membuat Soekarno marah pada Amerika karena merasa tak dihargai. Di depan Kongres AS, Soekarno menyampaikan kemarahannya.

"Indonesia menolak diperlakukan seperti seekor burung kenari dalam sangkar emas dan diberi makanan yang enak-enak. Indonesia ingin diperlakukan sebagai burung garuda yang berada di atas batu cadas, tetapi bebas berjuang mencari makanannya sendiri. Jangan membanjiri dolar anda ke Indonesia dengan ikatan, karena pasti ditolak," tegas 
Soekarno di depan Kongres.

Nah untuk membujuk 
Soekarno, pemerintah AS mencoba segala cara. Ketika mendengar KBRI di Washington akan menggelar malam kesenian, AS ingin ikut menghibur PresidenSoekarno. Mereka bertanya pada KBRI, hiburan apa yang disukai Presiden Soekarno. Ada yang menyeletuk Soekarno senang lihat wanita telanjang. Rupanya hal ini dianggap serius oleh Amerika.

Awalnya acara malam kesenian di KBRI Washington berjalan dengan hangat. Tapi muka
Soekarno berubah merah saat seorang gadis yang diutus pemerintah AS mulai menari. Ternyata gadis seksi berambut pirang itu membawakan tarian telanjang. Padahal di sana banyak anak-anak.

"Ketika memasuki acara tarian yang disumbangkan oleh pihak Amerika, spontan beliau marah karena tari yang disuguhkan oleh pihak Amerika itu adalah tari telanjang yang dipentaskan seorang wanita Amerika," kata Panglima Mobile Brigade Komisaris M Jasin. Jasin ketika itu sedang mengikuti pelatihan Rangers di AS demikian ditulis dalam buku Memoar Jasin Sang Polisi Pejuang yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama.

Soekarno pun sibuk menutup mata anak-anak yang berada di sana. Dia merasa hal ini sama sekali tak pantas.

Dengan marah 
Soekarno memerintahkan atase kebudayaan KBRI segera kembali ke Indonesia. Soekarno menganggap ini penghinaan luar biasa pada Republik Indonesia.

Tentu saja 
Soekarno jadi bulan-bulanan pers barat. Foto-foto Soekarno sedang menonton striptease tersebar luas. Sang Presiden pun makin tak suka pada AS dan neoimperialisme. SUMBER

Sabtu, 06 April 2013

Pria Meninggal Setelah Operasi Geraham Bungsu

|0 komentar

Marek Lapinski meninggal setelah operasi geraham bungsu. (ABCNews.com)

Pencabutan gigi bungsu harus melalui operasi kecil, dan ini adalah prosedur yang sangat biasa. Namun seorang pria di California meninggal karenanya.Marek Lapinski, software developer dari San Diego, California, bulan lalu datang ke dokter gigi untuk memeriksakan gigi geraham bungsunya yang baru tumbuh. Dokter gigi Steven Paul menyatakan gigi bungsunya harus dicabut, dengan cara operasi kecil. Sebuah tindakan medis yang wajar dan tidak berat. Namun di tengah operasi, komplikasi terjadi.

Menurut laporan pasien yang dirilis American Medical Response, Marek Lapinski tiba-tiba terbangun dan batuk-batuk saat operasi masih berlangsung. Ia pun kemudian segera diberi anestesi kuat bernama propofol.

Namun kondisinya makin lama makin menurun hingga akhirnya ia harus dipindahkan ke rumah sakit. Ia meninggal tiga hari kemudian.

Keluarga dan teman-temannya mempertanyakan prosedur yang dilakukan oleh drg. Steven Paul, ahli bedah mulut dari Temecula, California. "Yang mengejutkan adalah pria berusia 24 tahun ini dalam kondisi sehat saat datang untuk menjalani operasi yang sangat rutin ini," ujar Tony Keiser, sahabat keluarga Lapinski, pada ABCNews.com.

Masih menurut laporan pasien, paramedik mengatakan bahwa mereka menerima laporan dari drg. Steven Paul bahwa Marek Lapinski terbangun di tengah operasi, batuk-batuk, lalu diberi propofol. Saat Marek berhenti bernapas, dokter Steven melakukan bantuan pernapasan, kemudian memanggil paramedik.

Saat paramedik datang, mereka menemukan dua gumpalan perban kasa di kerongkongan Marek saat mereka mencoba melakukan intubasi.

"Aku berharap pada Tuhan akan ada investigasi soal ini," uajr Tony Keiser.

Ibunda Marek, April Lapinski, mengungkapkan pada ABCNews.com bahwa dokter gigi Steven Paul datang ke rumah sakit untuk memohon maaf atas musibah yang terjadi.

"Ia datang, dan begitulah.. Ia meminta maaf. Ia tak punya penjelasan apa-apa untukku," ujar April.

Dokter Paul tak mau memberi keterangan, namun pengacaranya, Clark Hudson, merilis pernyataan yang berbunyi: "Dr. Steven Paul selalu memberikan perawatan berkualitas dalam bedah mulut kepada semua pasiennya. Namun, seaman apapun operasi mulut saat ini, tak ada prosedur operasi yang tak memiliki risiko."

Menurut pernyataan resmi dari sang pengacara, saat kondisi Marek memburuk, dokter Steven langsung melakukan berbagai tindakan penyelamatan.

"Penyebab kematian pasien masih belum diketahui. Namun semua protokol standar telah diikuti," lanjut sang pengacara.

Kantor koroner Los Angeles County akan segera melakukan autopsi pada jenazah Marek, sementara keluarga Lapinski akan bersabar menunggu hasil autopsi sebelum memutuskan apakah akan membawa kasus ini ke pengadilan.

"Kini kami terbangun tiap hari dan masih tak percaya," ujar April Lapinski. "Ini bagaikan mimpi yang sangat buruk." sumber

Rabu, 03 April 2013

Fakta Pemimpin PKI Madiun 1948, Ternyata Anak Kyai Terpandang

|0 komentar

 

Fakta Pemimpin PKI Madiun 1948, Ternyata Anak Kyai Terpandang - Bagi yang masih ingat pelajaran Sejarah semasa sekolah pasti masih ingat dengan “Pemberontakan PKI di Madiun Tahun 1948” yang dipimpin oleh Muso. Tokoh kelahiran Kediri tahun 1897 ini amat ditakuti karena bersama pengikutnya pernah membantai banyak orang di Madiun yang tidak mau mengikuti ideologinya. Nah, fakta yang menarik adalah ternyata Muso adalah keturunan pendiri Pondok Pesantren Kapurejo, Pagu, Kediri. Ia adalah anak dari KH Hasan Muhyi yang menikah dengan Nyai Juru. 

Sebagai anak seorang kiai dan berada di lingkungan pesantren sejak kecil, tentu saja Muso kecil rajin nyantri. Cerita ini disampaikan oleh KH Mohammad Hamdan Ibiq, pengasuh Ponpes Kapurejo, Pagu, Kediri. Menurut Gus Ibiq, sapaan Hamdan Ibiq, Muso selain masih keluarganya, juga pernah nyantri layaknya putra para kiai, penuturan ini berdasarkan cerita dari para leluhurnya.

“Tidak disebutkan jelas di mana dia nyantri, tapi berdasarkan keterangan kakek buyut saya, Musso merupakan anak yang cerdas kala dia nyantri," kata Gus Ibiq.

Hingga sekarang, pihak keluarga meyakini bahwa apa yang dilakukan Muso dengan gerakannya itu lebih pada pilihan politik, bukan ideologis. "Saya kira dia paham agama, apa yang dia lakukan semata untuk melawan Belanda,” tambah Gus Ibiq. 


Pemimpin PKI ini ternyata santri dan anak Kyai 


Adapun makam pendiri pesantren, KH Hasan Muhyo dan Nyai Juru keduanya berada di kompleks Pondok Pesantren Kapurejo yang berjarak 200 meter dari lokasi pesantren induk ke arah belakang. Makam KH Hasan Muhyi berjajar di antara makam keluarga lainnya, sedangkan makam Nyai Juru berada lebih atas dengan nisan batu layaknya nisan orang kuno. Ini adalah makan keluarga.

Posisi makam yang berbeda ternyata disebabkan Nyai Juru lebih dahulu meninggal dibandingkan KH Hasan Muhyi. Sebab berdasarkan silsilah keluarga KH Hasan Muhyi menikah sebanyak tiga kali.

Dari makam kedua orangtua Muso, dilakukan penelusuran menuju Desa Jagung yang berjarak kurang lebih 4 Km dari Ponpes Kapurejo dengan tujuan mencari rumah peninggalan orang tua Muso. Sebuah fakta mengejutkan, rumah di ujung desa tersebut sudah lenyap dan terganti dengan rumah-rumah baru sejak 5 tahun lalu. Sebab digambarkan sebelumnya rumah orang tua Muso adalah rumah berbentuk rumah tradisional srotong atau doro gepak yang terbuat dari kayu jati. 

Korban keganasan PKI Madiun 1948

Di depan rumah Muso, ada pohon durian yang sangat besar, dan selalu berbuah lebat di setiap musim durian. Selain salah satu orang kaya dan terpandang, Nyai Juru selalu memberi perhatian kepada para tetangganya, salah satunya mengajak bermain ke rumahnya.

"Saya pernah main ke rumah itu saat saya masih kecil, namun saya tidak pernah bertemu Muso, sebab dia memang jarang pulang. Saya pun hanya mendapatkan cerita, Muso sesekali pulang menjenguk ibunya (Nyai Juru) yang sedang sakit. Di saat Muso pulang itu biasanya ada penggerebekan, namun dia selalu lolos, penggerebekan itu lebih karena karena ketokohannya," kata Nur Hasan (85) salah seorang warga di Desa Jagung.

Gambaran perjalanan Muso akhirnya diteruskan kepada sumber lain yang masih hidup yakni Ustaz Nurudin (85) warga Dusun Santren Desa Jagung Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri. Menurutnya, KH Hasan Muhyi dulu juga sempat membuat pesantren di wilayah Dusun Santren, Desa Jagung, Kecamatan Pagu. 

"Pesantrennya hanya berbentuk langgar angkringan (mushola bambu) tepatnya tahun berapa saya ndak paham, cuman bapak saya bilang tahun 1926 sudah ada. Saat membangun pesantren itu, KH Hasan Muhyi didampingi beberapa temanya sesama pelarian pasukan Diponegoro, yakni Ki Martojo, Ki Sanan Kemat, Mbah Awi, dan Mbah Mantari," kata Ustaz Nuruddin.

Dan pada tahun 1954, KH Hasan Muhyi memindah pesantrennya ke Kapurejo, Pagu, setelah sebelumnya mendapatkan wisik bahwa pesantren yang dibangunnya tersebut akan terkena lahar Gunung Kelud. Pemindahan akhirnya kejadian pada tahun 1964 atau tepat sepuluh tahun setelah mendapatkan petunjuk.

"Karena semua terlalap lahar dingin Gunung Kelud, akhirnya mushola itu dibangun permanen pada tahun yang sama dan pada perkembangannya sekitar tahun 1980 an mushola itu dibangun menjadi masjid hingga saat ini," kata Nurudin. sumber

Update Terbaru

Blogger Widget Get This Widget -

Semua Ada di Sekitar Kita