Tampilkan postingan dengan label Bisnis Internet. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bisnis Internet. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 Maret 2013

Google Ingin Jadi Seperti Komputer Star Trek

|0 komentar

Google Ingin Jadi Seperti Komputer Star Trek
Texas - Google adalah pemain dominan dalam ranah pencarian (search engines) internet. Meski menjadi salah satu perusahaan teknologi yang paling penting, Google masih menghadapi tantangan besar.
Amit Singhal, wakil presiden senior pencarian Google, mengatakan ada empat tantangan teknis terbesar Google. Hal ini dia ungkapkan saat ditanya dalam sebuah diskusi South By Southwest di Texas, Minggu, 10 Maret 2013.
Keempat tantangan teknis itu adalah grafik pengetahuan, pengenalan suara, pemahaman bahasa alami dan pemahaman percakapan. "Keempatnya adalah masalah teknis, yang meskipun ada perbaikan, masih belum terpecahkan," kata Singhal.
Grafik pengetahuan tentang hubungan antara hal-hal dan ide-ide dan bagaimana mereka berhubungan satu sama lain. Ini mendasari fokus utama pencarian Google. Pengenalan suara adalah menerjemahkan suara manusia ke dalam teks, yang merupakan kunci untuk pencarian dengan suara. Bahasa alami adalah memahami nuansa bahasa, yang memungkinkan konversi transkripsi suara menjadi informasi yang bermakna. Percakapan berhubungan dengan bahasa alami.
Namun, Singhal mengatakan pencarian telah berkembang jauh lebih cepat daripada yang dia pikirkan ketika di sekolah pascasarjana mempelajari masalah itu 20 tahun yang lalu. "Ketika saya mulai sebagai mahasiswa pascasarjana, dalam pencarian kita akan berjuang untuk mencari tahu 'apple' adalah perusahaan dan juga 'apple' adalah buah," ujarnya.
»Hari ini, Anda dapat mengetik "alamat gereja" di Google dan mesin pencari akan tahu Anda sedang mencari alamat peta fisik. Tetapi jika Anda mengetik "alamat Feedburner" Google akan tahu Anda sedang mencari URL,” tambahnya.
Singhal, yang bergabung dengan Google 12 tahun lalu, menekankan visi pencarian berdasarkan visi sci-fi di Star Trek. Dalam film itu, Kapten Kirk akan bertanya pada komputer dan komputer akan memberi jawaban. Singhal menunjuk Google Now, yang dirancang untuk mengirim informasi ke pengguna bahkan sebelum mereka mencarinya, seperti informasi penundaan penerbangan, atau ketika seseorang harus pergi ke pertemuan dengan mempertimbangkan macet.
"Komputer harus memberitahu Anda hal-hal yang tidak Anda tanyakan. Jika penerbangan Anda tertunda Anda tidak perlu bertanya apa statusnya. Atau Anda memiliki pertemuan satu jam lagi dan ada kemacetan. Google harus memberitahu Anda, Anda sebaiknya pergi sekarang. Visi kami adalah hal yang perlu Anda ketahui datang kepada Anda ... Impian kami untuk pencarian adalah menjadi komputer Star Trek. Itulah yang sedang kita bangun saat ini."  (Sumber)

Minggu, 10 Maret 2013

Beberapa Mitos Fotografi Landscape

|0 komentar

Jakarta - Ada beberapa aturan dalam fotografi landscape/pemandangan yang populer. Beberapa di antaranya begitu mengakar sehingga kalau ada yang melanggar aturannya, maka foto landscape tersebut dikategorikan jelek atau salah.

Memang beberapa aturan terdengar logis, tapi sebenarnya tidak selalu harus dituruti. Semuanya tergantung dari kondisi dan pesan apa yang ingin dicapai oleh Anda. Ada dua mitos populer dalam landscape yang ingin saya bahas kali ini.

1. Foto landscape harus tajam, harus semuanya terang dari ujung ke ujung sehingga detailnya jelas


Foto landscape tidak harus tajam dan gak perlu semuanya terang. Malah seharusnya kita harus pintar memilih bagian mana yang harusnya tajam dan terang, bagian mana yang mulus. Contohnya foto pemandangan air terjun di bawah ini. Bagian air terlihat mulus (dicapai dengan shutter speed lambat).

Ada juga bagian yang gelap, misalnya di daerah bebatuan, dan ada yang terang yaitu daerah langit dan air. Dengan gelapnya daerah bebatuan, saya menarik mata pemirsa untuk lebih memperhatikan air terjunnya.

Di dalam waktu yang bersamaan, saya membuat foto terlihat lebih tiga dimensi. Permainan antara gelap terang ini yang membuat foto pemandangan enak dipandang.



Air Terjun Nuorilang, Jiuzhaigou ISO 100, 1/8 detik, f/11, 32mm





Perbedaan gelap terang (cahaya – bayangan) membuat tekstur lereng gunung ini menonjol. ISO 200, f/8, 1/400 detik, 130mm


2. Foto landscape horizon/cakrawalanya harus tegak lurus


Memang benar, untuk kebanyakan foto landscape yang bersifat statik/tak bergerak lebih cocok jika memiliki garis cakrawala yang lurus karena memberikan kesan kokoh dan mantap.


Tapi hal ini tidak harus berlaku ke semua jenis pemandangan. Untuk memberikan kesan gerak, dinamis, flow, horizon yang miring lebih cocok. Untuk membuat foto pemandangan dengan horizon yang miring tidak mudah, dan harus dilakukan dengan hati-hati. Silahkan simak beberapa foto dibawah ini.




Garis horizon yang miring memberi kesan gerak yang dinamis. Kesannya seperti diambil dari pesawat terbang dari atas. Garis horizon yang miring disengaja untuk mengimbangi surfer2 yang bergerak secara dinamis. ISO 100, f/11, 1/125 detik, 16mm, BluePoint Beach, Bali




Garis horizon agak miring untuk meningkatkan dinamisme aliran air yang cepat. f/11, 1/15 detik. ISO 100, 16mm. Jiuzhaigou, jalan menuju air terjun Pearl Shoal.




Saat memotret pengunungan, tidak perlu khawatir jika tidak mengikutsertakan garis horizon karena justru garis-garis diagonal dari gunung yang membuat kesan dinamis pada foto. 1/400 detik, f/8, ISO 200, 105mm

7 Fakta Tentang Google Maps yang Perlu Diketahui

|0 komentar

Jakarta - Tak hanya mesin pencarinya, pengguna internet pun banyak yang mengalami ketergantungan dengan Google Maps. Ya, peta digital ini begitu bermanfaat di era seperti saat ini.

Melalui desktop dan versi mobile sekali pun, Google Map tak hanya menyajikan pemetaan dalam suatu daerah, tetapi juga membantu penggunanya untuk menemukan jalan ke suatu lokasi.

Lebih dari itu, Google Maps mampu memberitahu keadaan lalu lintas di suatu daerah, bahkan pencitraan melalui darat ataupun udara.

Banyak hal menarik yang pantas diungkap tentang Google Maps mungkin perlu Anda ketahui. Apa sajakah itu? Berikut detikINET rangkum dariMashable, Jumat (8/3/2013)

1. Berapa data yang ada di Google Maps?


Bila menggabungkan pencitraan satelit dari udara dan permukaan jalan, Google Maps memiliki lebih dari 20 petabyte data, yang sama dengan sekitar 21 juta gigabyte, atau sekitar 20.500 terabyte.

Hal ini data yang diungkap oleh Google pada Agustus 2012 lalu. Nah, bila melihat cakupan luas Google Maps, jumlah ini bisa saja bertambah besar dan banyak.

2. Seberapa sering gambar diperbarui?


Tergantung pada ketersediaan data, foto udara, dan satelit. Biasanya, gambar diperbarui setiap dua minggu atau malah bisa lebih.

Nah, khusus gambar yang ada di Google Street View justru diperbarui secepat mungkin, meskipun Google tidak dapat mengungkapkan jadwal tertentu, karena ketergantungannya pada faktor-faktor seperti cuaca, kondisi pengemudi, dan banyak hal lainnya.

3. Bagaimana Google menyortir konten di Street View?


Menurut juru bicara Google, pengguna kadang-kadang melaporkan "momen aneh atau tidak menyenangkan" yang ditangkap dalam Google Maps, dan biasanya di Street View.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, tim Google bekerja cepat untuk meninjau dan mengambil tindakan jika perlu. 

Pengguna dapat melaporkan gambar dengan mengklik "laporkan masalah" di bagian bawah gambar, dan permintaan tersebut dipantau secara teratur dan ditanggapi oleh karyawan Google.

4. Apakah Google mengaburkan wajah setiap individu?


Google mempunyai teknologi yang secara otomatis akan membuat wajah dan plat kendaraan kabur untuk melindungi privasi orang di Street View, dan pengguna bahkan dapat meminta tambahan pengaburan.

Namun khusus pencitraaan udara, Google tidak melakukannya karena biasanya kurang detail dan resolusi yang lemah.

5. Satelit apa yang digunakan untuk pencitraan dari atas?


Citra satelit untuk kedua Google Maps dan Google Earth berasal dari berbagai sumber dan pihak ketiga.

Biasanya, informasi yang sama tersedia bagi siapa saja yang membeli lisensi itu, baik dari masyarakat banyak, pemerintah, lisensi komersial, maupun sumber-sumber sektor swasta.

6. Apa jenis kamera yang digunakan untuk Street View?


Google Street View awalnya dimulai dengan lensa kamera dengan citra kualitas rendah, tapi sekarang sistem View kamera Street memiliki 15 lensa dan dapat menghasilkan foto dengan resolusi sekitar 65 megapiksel.

Ketika Street View masih dalam tahap percobaan, tim Google memasangkan beberapa komputer di belakang sebuah mobil jenis SUV, termasuk laser dan perangkat GPS di atap kendaraan

7. Bagaimana bila lokasi susah dijangkau mobil Street View?


Selain armada mobil untuk Street View, Google mempekerjakan trikes, troli, dan mobil salju. Trikes bertugas untuk memoto di taman, jalan, kampus, stadion, dan daerah lain yang mobil tak bisa melakukannya

The Trolley, yang tampak seperti persilangan antara robot dan gerobak berbentuk kotak, digunakan untuk navigasi interior bangunan dan pintu.

Sedangkan mobil salju atau Snowmobile menangkap gambar di medan bersalju. (Sumber)


Senangnya Menjadi Karyawan Google

|0 komentar


Jakarta - Google adalah salah satu perusahaan teknologi yang paling diidamkan para pencari kerja. Berulangkali pula raksasa mesin cari online ini menjadi tempat kerja yang paling favorit berdasarkan beberapa survei di Amerika Serikat.

Tentu ada bermacam sebab mengapa Google menjadi tempat kerja idaman. Para pegawai di sana menyatakan Google memang memberikan fasilitas berlimpah dan sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan.

Beberapa pegawai Google pun menyebutkan hal-hal yang paling mereka senangi selama bekerja di Google. Apa saja? Berikut daftarnya yangdetikINET kutip dari Business Insider. (Sumber)

Sabtu, 02 Maret 2013

Inilah 10 nama website termahal di dunia

|0 komentar
Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Update Terbaru

Blogger Widget Get This Widget -

Semua Ada di Sekitar Kita