SEMARANG - Salah satu peran guru mata pelajaran Agama, harus mampu
membendung radikalisme agama yang kini kerap terjadi di negeri ini.
Hal itu ditekankan karena para pelajar sekolah sudah banyak yang terpengaruh oleh tindak kekerasan atas nama agama. Hal itu disampaikan Ketua LPTK Rayon 206 IAIN Walisongo Semarang Dr H Suja'i, dalam upacara penyerahan sertifikat pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG) tahap II di kampus tersebut, kemarin.
Menurutnya, untuk mengantisipasi kegiatan radikal tersebut, guru Agama, khususnya yang sudah bersertifikat, harus mampu membina karakter siswa. ''Dalam konteks pembelajaran, guru sebaiknya menyisipkan pendidikan inklusif dalam mata pelajaran Agama kepada siswanya. Budaya damai terhadap sesama, saling menghormati antaragama sangat penting dalam menciptakan kedamaian dunia,'' ungkapnya.
Hal itu ditekankan karena para pelajar sekolah sudah banyak yang terpengaruh oleh tindak kekerasan atas nama agama. Hal itu disampaikan Ketua LPTK Rayon 206 IAIN Walisongo Semarang Dr H Suja'i, dalam upacara penyerahan sertifikat pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG) tahap II di kampus tersebut, kemarin.
Menurutnya, untuk mengantisipasi kegiatan radikal tersebut, guru Agama, khususnya yang sudah bersertifikat, harus mampu membina karakter siswa. ''Dalam konteks pembelajaran, guru sebaiknya menyisipkan pendidikan inklusif dalam mata pelajaran Agama kepada siswanya. Budaya damai terhadap sesama, saling menghormati antaragama sangat penting dalam menciptakan kedamaian dunia,'' ungkapnya.