Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 29 Desember 2012

Guru Harus Bendung Radikalisme Agama

|0 komentar

SEMARANG - Salah satu peran guru mata pelajaran Agama, harus mampu membendung radikalisme agama yang kini kerap terjadi di negeri ini.

Hal itu ditekankan karena para pelajar sekolah sudah banyak yang terpengaruh oleh tindak kekerasan atas nama agama. Hal itu disampaikan Ketua LPTK Rayon 206 IAIN Walisongo Semarang Dr H Suja'i, dalam upacara penyerahan sertifikat pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG) tahap II di kampus tersebut, kemarin.

Menurutnya, untuk mengantisipasi kegiatan radikal tersebut, guru Agama, khususnya yang sudah bersertifikat, harus mampu membina karakter siswa. ''Dalam konteks pembelajaran, guru sebaiknya menyisipkan pendidikan inklusif dalam mata pelajaran Agama kepada siswanya. Budaya damai terhadap sesama, saling menghormati antaragama sangat penting dalam menciptakan kedamaian dunia,'' ungkapnya.

Selasa, 25 Desember 2012

Kurikulum 2013: Penjurusan di SMA dihapus

|0 komentar

Kliping HU KOMPAS Rabu 12 Desember 2012 Hal 12
Sistem penjurusan dalam jenjang sekolah menengah (SMA/SMK) diwacanakan akan diganti dengan sistem peminatan terbuka. Hal tersebut tertuang dalam draf kurikulum 2013 yang saat ini tengah memasuki masa uji publik.

Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hamid Muhammad, mengatakan dalam draf kurikulum baru yang rencananya diterapkan pada 2013, ditawarkan konsep peminatan terbuka khusus untuk jenjang sekolah menengah. 

"Jadi, siswa dapat memilih mata pelajaran sesuai minatnya, tidak lagi dibatasi penjurusan. Siswa yang belajar minat di IPA bukan berarti tidak bisa belajar ekonomi atau bahasa Jepang," kata Hamid, di Jakarta, Senin (3/12).

Menurut Hamid, konsep tersebut dilakukan agar para peserta didik tidak hanya terfokus mempelajari dan mendalami satu bidang kelimuan. "Harapannya, siswa dapat memperluas ilmu sebagai penunjang," terang Hamid.

Dengan sistem yang lama, yakni penjurusan, menutup kemungkinan bagi siswa untuk mempelajari bidang studi yang berada di luar jurusan. Padahal, bukan tidak mungkin siswa yang gemar IPA juga membutuhkan pelajaran bahasa Jepang untuk melanjutkan studinya di Jepang. Namun, rencana tersebut belum final, konsep tersebut juga dimasukkan ke draf kurikulum baru untuk dimintakan masukan dari masyarakat selama uji publik berlangsung. 

Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana mengubah kurikulum mulai pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Draf tersebut telah disetujui Wapres, Boediono, sebagai Ketua Komite Pendidikan.

Draf yang telah disetujui tersebut kini tengah diujipublikkan sejak 29 November 2012. Uji Publik akan berlangsung selama tiga minggu, dan masyarakat dapat melihat isi draf tersebut di http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id. 

"Kalau mereka tidak setuju dengan kelompok peminatan, silakan beri masukan dalam uji publik beserta alasannya. Silakan beri usulan," tegas Hamid.

Hamid menambahkan penerapan kurikulum baru akan berdampak pada kesiapan sarana prasarana, infrastruktur, serta kesiapan para guru. Sebab di lapangan, masih terjadi ketimpangan antara sekolah-sekolah yang ada di perkotaan dan sekolah-sekolah yang terdapat di daerah atau pelosok, khususnya terkait dengan ketersediaan dan kemampuan guru.

"Konsekuensinya pasti sarana-prasarananya karena tidak bisa menghitung rombongan belajarnya. Guru juga harus disiapkan. Guru yang mata pelajarannya kurang diminati juga akan berkurang. Tapi itu akan diatur lebih lanjut," jelas dia.

Pemetaan

Dalam kesempatan yang sama, mantan Dirjen PAUDNI itu juga mengungkapkan akan mengevaluasi keberadaan jurusan-jurusan di SMK. Akan dipetakan jurusan-jurusan apa saja yang mulai sepi peminat dan kurang diminati oleh dunia kerja dan industri.

"Kita akan lihat apa saja yang menurun peminatnya, apa karena dunia industri sudah tidak berminat, atau peluangnya besar tapi kompetensinya tidak sesuai. Bukan tidak mungkin nanti akan ada penutupan jurusan," imbuh dia.

Uji Publik Kurikulum 2013: Penyederhanaan, Tematik-Integrati

|0 komentar

 
 
Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat tahap. Pertama, penyusunan kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan. Kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada 13 November 2012 serta di depan Komisi X DPR RI pada 22 November 2012. Ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh selain melalui saluran daring (on-line) pada laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id , juga melalui media massa cetak. Tahap keempat, dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013.
Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.

Update Terbaru

Blogger Widget Get This Widget -

Semua Ada di Sekitar Kita