Wajah Nikita Mirzani tampak tegang. Hakim sedang membaca vonis. Halaman demi halaman dan berpasal-pasal disebut. Rabu, 24 April 2013 wanita cantik ini memang sedang menunggu vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Hampir sepanjang sidang dia menekuk muka. Tunduk.
Lalu sampailah pada puncaknya. Hakim memvonis artis cantik ini empat bulan penjara. Dia terbukti bersalah dalam kasus penganiayaan Olivia dan Beverly Mae di Kemang, Jakarta Selatan, September 2012 lalu. Palu diketuk. Nikita terkejut. Sejenak ia terpaku. Lalu tumpalah air mata.
Dengan gontai dia berjalan meninggalkan ruang sidang. Dengan vonis itu memang tidak serta merta mengiringnya ke jeruji besi. Dia masih bisa banding. Dan untuk menyusun memori banding itu, dia diberi tenggat 7 hari. Tentu saja dia dibantu tim kuasa hukum.
Meski masih bisa banding, kecemasan yang merasuki Nikita tentu saja masuk akal. Bayangan kelam kamar penjara sulit pergi dari ingatan. Lantaran kasus ini, dia memang pernah ditahan di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya. Selama 57 hari. Menginap selama itu di kamar penjara adalah pengalaman buruk bagi siapa saja. Apalagi untuk Nikita. Disanjung dan masyur di dunia hiburan, tiba-tiba terperosok ke balik bui.
Susah hidup di penjara itu, menyebabkan bintang film Nenek Gayung itu sempat stres. Dia lalu dilarikan ke rumah sakit. Kepada VIVAlife, Nikita bercerita bahwa dia nyaris frustrasi saat malam pertama tidur di penjara. Biasa hidup sebagai orang bebas, tiba-tiba semua kenikmatan itu hilang direngut jeruji.
“Selama ini bebas kapan pun bertemu orang, atau mau ke mana saja. Bebas pakai ponsel, atau BBM-an kapan saja. Jadi pas masuk penjara, kaget. Nggak bisa ke mana-mana dan terbatas ruang geraknya,” ujar Nikita.
Dia mengaku susah menyesuaikan diri di dalam penjara. Berhari-hari menetap di apartemen mewah, kini harus hidup dalam ruangan kecil, dan serba terbatas. Dia tak bisa tidur nyenyak. "Aku juga nggak nafsu makan," ujarnya. Berat badan turun drastis. Kesehatan drop. Dia muntah-muntah dan terpaksa digotong ke rumah sakit.
Bayangan kelam itulah yang menikam ingatannya sesudah palu hakim berdentam di ruang pengadilan, hari Rabu itu. "Dia pasti terguncang. Siapapun kalau dapat permasalahan seperti ini pasti terguncang ," ujar kuasa hukum Nikita, Fahmi Bachmid.
Nikita memang cemas. Tapi ia hanya bisa pasrah. "Ya, siap nggak siap, disiap-siapkan," ujarnya. Yang paling membuat jiwanya terguncang adalah sang anak. Ibu muda ini harus meninggalkan anak semata wayangnya jika harus kembali masuk penjara. “Mungkin anak aku titipkan ke Papa,” ujarnya.
Julia Perez
Simak juga pengalaman Julia Perez alias Jupe. Dia kini menjadi napi di Rutan Pondok Bambu. Jupe dijemput kejaksaan di kediamannya di sebuah perumahan elit di bilangan Cibubur, Jakarta Timur, pada 18 Maret 2013 malam lalu. Hakim menjatuhkan vonis bersalah dalam kasus penganiayaan terhadap pedangdut Dewi Perssik.
Didampingi sejumlah petugas kejaksaan dan juga kuasa hukumnya, Jupe terlihat tenang saat masuk ke rutan khusus wanita itu. Dia disambut mantan artis Angelina Sondakh, anggota DPR yang masuk ke penjara itu karena kasus korupsi. Menurut kuasa hukumnya, Malik Bawazier, Jupe berusaha keras beradaptasi dengan lingkungan baru itu.
Meski berusaha menyesuaikan diri, hidup dipenjara memang susah. Punya rumah mewah, Jupe tiba-tiba menemukan dirinya di ruang sempit. Berbagi dengan narapidana yang lain. Tidak ada pilihan. Jupe harus lebih aktif. "Harus ikut kegiatan di dalam situ seperti Angie. Jupe orangnya gampang berbaur, orangnya low profile," kata Malik.
Malam pertama di penjara, Jupe memang tak bisa tidur. Tapi ia mencoba santai. Hiburannya adalah para tamu yang mengalir berkunjung. Keluarga, teman dan rekan-rekan sesama artis. Salah satu sohib Jupe adalah
Kiki Amalia. Kata Kiki yang pernah menjenguk Jupe, penyanyi lagu Belah Duren itu tampak lebih dewasa dan bijak di penjara. Kiki malam mendapat nasehat dari Jupe.
"Dia lebih wise, bijaksana. 'Lu harus begini ya menyikapi hidup, ada sisi positif masuk begini, ada segudang ilmu baru'," kata Kiki mengulang nasihat Jupe.
Sokongan teman dan kerabat yang terus mengalir selama dia di penjara, agaknya membuat Jupe lebih kuat.
Alona Nyaris Bunuh Diri
Tapi tak semua artis kuat memikul lara di penjara. Cynthiara Alona misalnya. Wanita cantik ini diganjar hukuman tiga bulan penjara dalam kasus pemalsuan paspor. Selama tiga bulan dia merasakan kerasnya hidup di dalam penjara.
“Aku sangat syok, dan menangis terus menerus. Aku nggak makan selama tujuh hari," cerita Alona kepada VIVAlife saat ditemui di kediamannya di kawasan BSD, Tangerang.
Pekan pertama di dalam penjara Alona sulit beradaptasi. Hidup di bui memang bagai menyiksa diri. Ia dihantui perasaan frustasi. Bahkan pernah mau bunuh diri. "Saking nggak kuatnya, aku putus asa dan ingin mengakhiri hidupku,” ujar Alona.
Tapi niat itu gagal. Di rutan, semuanya serba terbatas. “Mau gantung diri tak menemui tali, mau minum Baygon, nggak ada,” ujarnya mengenang masa-masa beratnya hidup di penjara.
Bintang film Setan Budeg ini sulit berteman dengan penghuni rutan lain. Apalagi dia pendiam. Dia takut mengajak bicara sesama penghuni jeruji. “Mau sekadar kenalan saja aku takut. Mau ngobrol takut, pokoknya serba salah. Sampai stres. Kayak orang gila aku di sana," ujarnya dengan suara menahan tangis.
Butuh waktu satu bulan bagi Alona untuk menerima kenyataan bahwa hidupnya sudah dibanting. Bahwa dia adalah seorang napi. Dia harus menerima kenyataan hidup di rutan bersama 19 orang lain, di kamar seluas 5x5 meter. "Aku hanya bisa diam ya. Nangis terus setiap harinya. Aku terus mengeluh. Nggak kuat menghadapi cobaan,"kisahnya.
Pelan-pelan, artis berdarah Aceh ini bisa menguasai keadaan. Menguasai hidupnya sendiri. Tapi ketakutan lain datang menyergap artis yang pernah berpose di majalah Playboy Jepang, Thailand, dan Hong Kong ini. Menjadi mantan napi adalah beban. "Selama di rutan, aku berpikir aku akan di-judge lebih negatif dibanding saat foto-foto syurku yang beredar," ujarnya. Airmata Alona kembali mengalir manakala dia bercerita soal masa lalunya itu.
Dia berpikir akan dijauhi, dan dihina karena pernah menjadi napi. Orang-orang akan melihat "sebelah mata". “Aku meragukan masa depanku," ungkapnya. Perasaan itu kerap mengganggu pikirannya. Akibatnya, dia kembali depresi, dan ingin bunuh diri. "Orangtua mana yang ingin anaknya menikah dengan napi. Banyak sekali pikiran-pikiran negatif di otakku," ujarnya.
Begitu keluar dari penjara, ia hanya berdiam diri di rumah sekitar sepekan. Ia takut dan malu bertemu banyak orang. Merasa tidak nyaman saat keluar rumah. Alona juga menghindari acara yang dihadiri banyak orang. Juga ia takut bergaul dengan teman sesama artis. "Aku masih kurang percaya diri," ujarnya.
Itu sebabnya, Alona juga belum mau kembali ke dunia hiburan. Ia masih ingin menenangkan diri, dan berkumpul dengan keluarga. "Untuk saat ini aku nggak ambil tawaran kerja apapun. Aku nggak mau berat-berat ya. Aku merasa masih belum mampu," ujarnya.
Tapi hidup harus berlanjut. Alona sudah ditempa rupa-rupa kesulitan. Alona tak membiarkan dirinya dilarut perasaan takut dan tak menghargai dirinya sendiri. Berusaha melawan semua masa lalu yang kelam itu, dia menata hidupnya.
“Aku berusaha positif, yang lalu biarlah berlalu. Biar saja orang membicarakan aku apapun. Aku tetap move on,” ujarnya.
Bersih-bersih toilet
Tak ada yang wangi di dalam penjara. Tak kumpulan wartawan yang menunggu. Tak ada kilatan kamera. Hidup benar-benar dibanting bahkan hingga ke kakus. Seperti narapidana yang lain, mereka harus berbagi tugas. Bergantian membersihkan toilet. Jika di rumah punya toilet dan kamar mandi sendiri, di penjara semua milik bersama. Juga toilet dan kamar mandi.
"Ya jadi nggak bisa lama-lama ya mandinya. Karena yang lain juga mau ke kamar mandi. Beda banget memang dengan di rumah sendiri,” kenang Nikita
Hidup dalam rutan membuat Jupe dan Alona harus beradaptasi dengan fasilitas seadanya. Mereka juga harus mengikuti peraturan yang berlaku. "Disuruh apa saja, ya aku pasrah. Seperti saat aku diteriaki, diminta untuk membersihkan toilet dan menyapu. Aku lakukan walau sambil nangis, karena bisa bayangin dong, bagaimana kotornya toilet di penjara," ujarnya.
Sebagaimana Alona dan narapidana lain, Jupe juga diberi tugas sehari-hari seperti menyapu dan mencuci pakaian. "Dia bercanda, apa mereka nggak tahu kalau gue ini artis," kata Alona menirukan Jupe saat mereka bertemu di Rutan Pondok Bambu.
Meski begitu, ada yang tetap dari para artis seksi ini. Meski di penjara, mereka tak lupa dandan. Jupe, tak mengubah gaya berpakaiannya selama di rutan. Ia tetap seksi dan rutin mengikuti senam agar tubuhnya tetap terjaga. "Memang dari dulu tetap segitu, Jupe tetap seksi, muka tetap cerah, cuma tambah dewasa saja. Lebih wise, pola pikir lebih bagus," kata Vicky Burki saat menjenguk Jupe.
Alona pun tak jauh berbeda. Agar tak jenuh, Alona juga ikut aktivitas membuat kerajinan selama berada di dalam rutan. Ia berhasil membuat bunga warna-warni. "Bunga itu aku bawa pulang dan aku pajang di rumahku,” ujarnya. Bagi Alona, bunga itu adalah kenang-kenangan, dan selalu mengingatkannya agar berhati-hati dan tidak kembali berbuat kesalahan sama.
Begitu juga dengan Jupe, yang masih menjalani hukuman di Rutan Pondok Bambu. Menurut ibunda Jupe, Sri Wulansih, kejadian ini membuat ia kembali dekat dan sering bertemu sang anak. Di dunia bebas, Jupe memang super sibuk. Susah mencari waktu bersama keluarga.
“Cuma tetap saja sedih ya, harus bertemu dalam keadaan seperti ini,” ujar Sri yang rajin menjenguk putrinya itu. Ia memanjakan Jupe dengan membawa aneka makanan kesukaan anaknya. “Apa yang dia mau, saya bikinkan,” katanya.
sumber