Cerita tentang anggota militer Inggris, bernama Mayor Summerford, pada bulan Februari 1918, dia tersambar petir ketika bertugas di Flanders, setelah kejadian itu Mayor Summerfold mengalami kelumpuhan dari pinggang ke bawah. Ketika dia pindah ke Vancauver, petir kembali menyambarnya ketika dia sedang menyusuri pinggiran sungai dengan kursi rodanya pada tahun 1924, dua tahun kemudian dia meninggal. Peristiwa selanjutnya terjadi pada tahun 1930, ketika badai petir menghancurkan batu nisannya.
Jika nama anda Jean Marie Dubarry, lebih baik anda jangan menjadi orang Prancis
Pada tanggal 13 Februari 1746, Jean Marie Dubarry di eksekusi ditiang gantungan, karena terbukti membunuh bapak kandungnya. 100 tahun kemudian 13 Februari 1846, Jean Marie Dubarry yang lain, juga dieksekusi ditiang gantungan karena kejahatan yang sama.
Kematian Raja Umberto I
Pada tanggal 29 juli 1900, Raja Umbert mendapat informasi, Umberto sang pemilik restoran terbunuh oleh penembak misterius. Beberapa jam kemudian, Raja Umberto dibunuh dalam suatu kerusuhan, dia di tembak empat kali oleh Gaetano Bresci di monza.
Petir Mengejar Hingga Tiga Generasi
Pada tahun 1899, orang-orang terkejut ketika seorang laki laki tewas oleh sambaran petir di tengah-tengah keramaian Taranto square, tigabelas tahun kemudian, anak laki-lakinya tewas tersambar petir di tempat yang sama. Pada 8 oktober 1949, cucu dari korban pertama sekaligus anak dari korban kedua, tewas terbunuh dengan cara yang sama.
Mark Twain dan Komet Halley
Publik mengenalnya dengan nama Mark Twain, Samuel Langhorne Clemens adalah nama sebenarnya dari tokoh kita kali ini. Mark Twain lahir pada tanggal 30 November 1835 ketika komet Halley melintas di dekat Bumi, dan meninggal ketika komet Halley melintasi bumi 75 tahun kemudian, pada tanggal 21 april 1910. Peristiwa kebetulan luar biasa ini diulas oleh "the father of American literature" yang bahkan mengatakan, jika komet Halley datang lagi tahun depan, pasti Mark Twain akan muncul lagi bersamanya.
Insiden yang Terjadi Menyerupai Cerita Novel
Pada tahun 1889, sebuah novel "Futility" ditulis oleh Morgan Robertson. Tidak ada yang istimewa dari novel ini, sampai pada tahun 1911, ketika kapal mewah Titanic tenggelam, pembaca novel ini menemukan kebetulan yang sangat luar biasa. Novel itu menceritakan sebuah perjalanan transatlantik pertama kapal mewah bernama Titan, ketika sebuah gunung es menenggelamkannya, pada bulan yang sama seperti tenggelamnya kapal Titanic. Bahkan penumpang dan perahu penyelamat sama persis jumlahnya.
Setelah peristiwa itu, Morgan Robertson menulis novel berjudul "Beyond the Spectrum" menceritakan tentang perang masa depan, dengan pesawat besar dan bom-bom dahsyat. Kemudian pada tahun 1941 pasukan Jepang mengobarkan perang Pasifik, setelah menyerang Pearl Harbour di Hawai, dengan pesawat dan bom seperti yang dilukiskan Morgan Robertson dalam novelnya.
Sampai saat ini tak seorangpun yang bisa menjelaskan peristiwa-peristiwa kebetulan yang menakjubkan ini.
sumber