Bocah umur 8 Tahun Dibully Dipaksa Bercinta Dengan Kakak Kelas Di New York : Bully di kalangan pelajar tampaknya makin menjadi-jadi. Seorang siswa kelas tiga di Harlem School dipaksa beri seks oral pada tiga teman laki-lakinya.
Aksi bully itu dilakukan oleh kakak kelasnya yang sudah di kelas 5 yang dulu pernah terlibat penyerangan pada seorang murid perempuan yang berusia dua tahun lebih muda.
Seperti dikutip Dailynews," pelaku bersama dua siswa kelas tiga lainnya memaksa korban yang tak disebutkan namanya itu masuk ke kamar mandi dan memerintahkan berlutut serta memegang tangannya di belakang punggung."
Korban yang berusia 8 tahun itu baru saja selesai makan siang di Public School 194 dan ada di lorong menunggu kelas dimulai. Namun si pelaku bersama dengan temannya itu memaksa ke kamar mandi. Seorang memegang tangannya dan yang lain memaksanya berlutut.
"Ketika saya mau masuk, tiga anak menyeret saya ke dalam kamar mandi dan mereka menarik celana saya," begitu bunyi gugatan yang ditulis dalam sebuah pernyataan untuk sekolah.
"Saya mengatakan kepada mereka tapi mereka tidak mau mendengarkan saya".
Setelah korban `disiksa`, ia ketakutan dan bergegas kedalam kelas mengadu kepada guru.
Guru memberitahukan ke guru pembimbing Alicia Blackwood dan memanggil ibu pelaku pelecehan seksual.
Serangan itu terjadi pada Maret 2012 dan orangtua menggugat Departemen Pendidikan Manhattan senilai US$ 60 juta ke Mahkamah Agung karena penderitaan emosional dan psikologis. Pihak tergugat dinilai gagal mengingatkan orangtua dan pihak berwenang karena pelaku memiliki sejarah penyimpangan seksual sejak lama.
Pelaku selama tahun ajaran 2009-2010 dituduh telah menyentuh gadis kelas tiga di bawah roknya selama kelas membaca.
Dalam gugatan itu disebutkan Kepala Sekolah pada saat itu, Charyn Koppelson, tak melakukan apapun untuk menghukum pelaku atau setidaknya mencegah perilaku cabul agar tidak terulang lagi. Serta mempersilakan pelaku terus datang ke sekolah seolah-olah tak terjadi apapun.
Insiden oral itu terjadi setelah Koppelson dipindahkan pada Januari 2012 dan digantikan Josephine Bazan.
Setelah serangan itu, dua anak kelas tiga diskorsing lima hari dan pimpinannya selama 10 hari.
Demi keselamatan sang korban yang kini berusia 9 tahun, akhirnya dia dipindahkan ke sekolah lain, tiga minggu setelah penyerangan. sumber
Seperti dikutip Dailynews," pelaku bersama dua siswa kelas tiga lainnya memaksa korban yang tak disebutkan namanya itu masuk ke kamar mandi dan memerintahkan berlutut serta memegang tangannya di belakang punggung."
Korban yang berusia 8 tahun itu baru saja selesai makan siang di Public School 194 dan ada di lorong menunggu kelas dimulai. Namun si pelaku bersama dengan temannya itu memaksa ke kamar mandi. Seorang memegang tangannya dan yang lain memaksanya berlutut.
"Ketika saya mau masuk, tiga anak menyeret saya ke dalam kamar mandi dan mereka menarik celana saya," begitu bunyi gugatan yang ditulis dalam sebuah pernyataan untuk sekolah.
"Saya mengatakan kepada mereka tapi mereka tidak mau mendengarkan saya".
Setelah korban `disiksa`, ia ketakutan dan bergegas kedalam kelas mengadu kepada guru.
Guru memberitahukan ke guru pembimbing Alicia Blackwood dan memanggil ibu pelaku pelecehan seksual.
Serangan itu terjadi pada Maret 2012 dan orangtua menggugat Departemen Pendidikan Manhattan senilai US$ 60 juta ke Mahkamah Agung karena penderitaan emosional dan psikologis. Pihak tergugat dinilai gagal mengingatkan orangtua dan pihak berwenang karena pelaku memiliki sejarah penyimpangan seksual sejak lama.
Pelaku selama tahun ajaran 2009-2010 dituduh telah menyentuh gadis kelas tiga di bawah roknya selama kelas membaca.
Dalam gugatan itu disebutkan Kepala Sekolah pada saat itu, Charyn Koppelson, tak melakukan apapun untuk menghukum pelaku atau setidaknya mencegah perilaku cabul agar tidak terulang lagi. Serta mempersilakan pelaku terus datang ke sekolah seolah-olah tak terjadi apapun.
Insiden oral itu terjadi setelah Koppelson dipindahkan pada Januari 2012 dan digantikan Josephine Bazan.
Setelah serangan itu, dua anak kelas tiga diskorsing lima hari dan pimpinannya selama 10 hari.
Demi keselamatan sang korban yang kini berusia 9 tahun, akhirnya dia dipindahkan ke sekolah lain, tiga minggu setelah penyerangan. sumber