Setelah menetapkan pelaku pria tontotan seks berbayar sebagai tersangka, kini polisi menetapkan pelaku wanita dengan status yang sama. Namun, polisi tidak melakukan penahanan terhadap tersangka wanita atas dasar kemanusiaan.
Tersangka memiliki seorang balita dan dinilai kooperatif selama menjalani pemeriksaan. Rencananya polisi juga akan memanggil pihak manajemen hotel yang menjadi tempat praktik asusila tersebut.
"Kami sudah kirimkan surat panggilan untuk besok kita akan melakukan pemeriksaan terhadap pihak hotel. Sudah dua yang ditetapkan tersangka yakni TM dan NN. Karena memang mengaku karena alasan faktor ekonomi, merasa ekonomi kurang," kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, AKP Hendry Umar.
Polisi juga menemukan bukti tambahan berupa video praktik asusila. Dari video ini polisi mengindikasi adanya jaringan prostitusi.
Sebelumnya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, membongkar tontotan seks berbayar yang dilakukan pasangan suami istri. Adegan mesum yang sengaja ditontonkan itu terkuak, setelah polisi mendapat bocoran dari masyarakat.
Guna menjaring pelanggan, pasangan suami istri itu memasang iklan pijat dan kebugaran dengan nama "Massage Chinese". Namun, pada praktiknya, pengunjung disuguhkan tontonan porno secara langsung setelah membayar Rp850 ribu.
Mendapat informasi itu, polisi menindak lanjuti dengan menghubungi nomor telepon yang tertera, yakni 08385632017. Dalam iklan itu dituliskan "Kevin & Devi Chinese Massage, Khusus Pasutri Bersih dan Putih".
Dalam adegan itu, dua orang lawan jenis bernama Kevin dan Devi menyuguhkan permainan suami istri yang didahului dengan saling memijat.
Setelah ditangkap, pelaku mesum kepada penyidik, mengatakan, terpaksa menempuh cara itu lantaran terdesak kebutuhan ekonomi. Alasannya, pendapatan sebagai kuli angkut tidak cukup menutupi kebutuhan hidup keluarga pasangan suami istri dengan dua anak itu.
Ide mencari uang dengan cara seperti itu muncul setelah melihat berbagai iklan yang mengilhami pikirannya untuk mencari uang. Mereka mengaku dua kali mendapat pelanggan penikmat tayangan seks yang dia lakukan