Suatu ketika saya mengajar public speaking dan teknik presentasi untuk anak anak seusia 8 12 tahun. Ini adalah pengalaman yang baru bagi saya, karena biasanya saya melatih dan mengajar orang d3w4s4 atau minimal remaja yang menurut saya sudah biasa diajak ngomong dan berpikir.
Namun karena pada dasarnya saya menyukai anak anak, maka saya menjalaninya dengan senang hati, apalagi menyaksikan tingkah polah mereka dalam menyerap pelajaran yang saya berikan. Namanya juga anak anak, maka saya harus bersabar dan menyelami cara berpikir mereka. Satu hal yang membuat saya takjub adalah kadang kadang ada beberapa anak yang nampak cerewet dan tidak memperhatikan apa yang saya jelaskan.
Mereka sibuk dengan dunianya sendiri, berceloteh dan bahkan sangat aktif bergerak dan cenderung menimbulkan suasana gaduh, namun ketika anak anak ini saya minta maju ke depan untuk mempraktekkan apa yang saya jelaskan, mereka bisa melakukannya dengan baik.
Ini sungguh sebuah fenomena menarik, karena menurut saya jika anak ini berhadapan dengan stereotip guru yang konvensional, pasti sudah dicap sebagai si pembuat onar yang bodoh. Inilah yang menarik, walaupun mereka membuat kegaduhan di dalam kelas dan nampak ribut sendiri, namun inderanya terus bekerja menyerap apa yang saya berikan, entah dengan cara apa.. Yang pasti ini membuat saya heran sekaligus senang.
Fenomena ini tentu saja berbeda dengan ketika saya mengajar orang d3w4s4. Rata rata orang d3w4s4 di kelas saya, maupun dalam seminar seminar atau pelatihan yang saya fasilitasi, mereka menyimak pengajaran dengan tekun dan khidmat, namun ketika tiba giliran melakukannya, mereka belum tentu bisa melakukan sesuai dengan apa yang saya ajarkan.
Saya merasa, bahwa anak anak berpikir dengan polos, sehingga ketika mereka mau melakukan sesuatu di dalam kelas, mereka akan spontan melakukannya dan mereka belajar dengan cara yang unik. Berbeda dengan orang d3w4s4 yang sudah "berpengalaman". Orang d3w4s4 nampak diam dan menyimak, namun ternyata ketika harus praktek mereka tidak bisa melakukannya. Dengan kata lain mereka ini sebenarnya pura pura belajar.
Kalau anda ingin maju, anda harus belajar dengan cara seperti anak anak. Mereka belajar dengan polos, nampak mengabaikan, namun sebenarnya mereka menyimak dengan cara mereka sendiri yang unik. Mereka datang dengan kepala kosong yang siap diisi. Sementara itu orang d3w4s4 masuk ke kelas dengan kondisi kepala yang sudah syarat dengan informasi, sehingga mereka cenderung pura pura belajar, namun seringkali sebenarnya kepala mereka "menolak" untuk belajar.
Tips belajar ala anak anak adalah belajar dengan sikap polos, tidak manipulatif, penuh semangat, ceria dan yang penting mereka datang dengan kepala yang kosong.. Siap untuk diisi ilmu. SUMBER