Goyang Maut Para Pedangdut,
Janeta Janet si goyang gogo. (Brankas video)
Para penonton
Bapak-bapak, ibu-ibu
Semuanya, jangan heran
Kalau Inul sedang goyang
Rada panas agak seksi
VIVAlife - Tahun 2003 penggalan lirik lagu itu meledak. Ya, sekelumit lirik lagu Goyang Inul yang mungkin masih diingat sampai sekarang. Bisa begitu populer, tentu saja lagu ini tak berdiri sendiri. Selain suara ciamik, lagu ini diiringi goyangan ngebor pelantunnya. Inul Daratista.
Akibat goyangannya ini, Inul sempat mendapat tentangan dari sang
raja dangdut Rhoma Irama. Wanita kelahiran Pasuruhan itu dinilai merusak
musikalitas dangdut dengan porno aksi.
Terlalu berani meliukkan tubuh untuk menghidupkan lagunya.
Mengekspos titik-titik sensual yang mengundang imajinasi kaum pria.
Ditambah lagi dengan kostum panggungnya yang memperjelas lekuk tubuh.
Tapi Inul tak gentar. Ia terus mempertahankan goyangannya. Masuk
dalam jajaran penyanyi dangdut laris, meski kemudian frekuensi
manggungnya berangsur menurun.
Jauh sebelum era Inul, sebenarnya dangdut memang sudah akrab dengan
goyangan. Sampai banyak orang mengatakan bahwa dangdut tanpa goyangan
seperti sayur tanpa garam. Kurang sedap. Kurang asyik.
Kesuksesan Inul membentuk trademark itu nyatanya banyak
ditiru oleh generasi dangdut di bawahnya. Mereka para pendatang baru
langsung melejit lewat keunikan goyangan masing-masing. Seakan sadar
betul bahwa goyangan bisa menjadi nilai jual tersendiri.
Sebut saja Janeta Janet si goyang gogo, Zaskia si goyang itik, Siti
Badriah si Goyang manjur, dan Manda Cello dengan goyang cumi. Apa
kehebatan goyangan mereka?
Satu dua tahun nyemplung ke dunia dangdut, Janeta Janet
sudah punya ciri khas. Ia mendandani diri dengan rambut warna-warni,
mirip Katy Perry. Demi mempertahankan penampilan itu, Janeta pun rela
merogoh kocek dalam untuk mengoleksi wig atau rambut palsu bermacam
warna.
Ia mengatakan sudah ada sekitar 300 wig berbeda di rumahnya, yang
disiapkan sebagai penunjang karier. Dara 25 tahun ini tak lantas
berhenti mematenkan tampilan lewat gaya rambut warna-warni. Iseng-iseng
berhadiah, ia menciptakan sebuah goyangan. Goyang gogo.
Goyangan ini ternyata membawa berkah tersendiri. Janeta bahkan tak
menyangka "panggilan" manggungnya menjadi berlipat. Soal kehebatan
goyangannya, ia mengatakan bahwa goyangan itu merupakan ekspresi
kebebasan tanpa harus menjual keseksian.
"Setiap kita mendengarkan lagu itu kita bergoyang gak harus memperlihatkan lekuk tubuh kita, gak yang harus bokong kita gimana," ujarnya.
Janeta berujar, pada goyang gogo yang terpenting adalah
mempertahankan gerak. Ada kombinasi yang pas antara gerakan tangan, kaki
dan badan sesuai irama lagu.
Pertama dirilis, goyangan itu tak mulus. Ia banyak dicemooh
penonton. Tak ambil pusing, Janeta malah makin serius mengusung goyangan
itu. "Tapi apa yang diomongin dan diejek itu malah diikuti sama mereka goyangannya," kata wanita bermata bulat ini.
Merintis karier sejak usia 13 tahun, pahit manis panggung dangdut
banyak dialami Zaskia Shinta. Sampai ia menemukan sebuah goyangan yang
mengantarkannya pada kesuksesan. Goyang itik.
Sesuai namanya, goyangan ini menitikberatkan pada gerakan bokong.
Awalnya, gerakan ini juga dianggap sensasi semata. Pamer bokong untuk
melancarkan nafkah.
"Apanya yang salah sebenarnya. Saya hanya menggoyang bagian belakang saya. Itu kan ciri khas itik," ujarnya.
Tapi Zaskia sepertinya sudah mengerti soal konsekuensi pekerja
dunia hiburan. Semakin dicibir, semakin melaju. Zaskia malah mengatakan
goyangannya adalah cara santai mendapat kebugaran tubuh. "Semua badan
gerak. Apalagi saat goyang, kita mainkan pinggul kita ke belakang secara
terus-menerus," ujarnya.
Dari goyangannya ini, Zaskia mendapat julukan baru. Zaskia Gotik.
Nama yang makin melambungkan popularitasnya karena terdengar lebih enak
di telinga. Untuk urusan materi pun Zaskia sudah merasa cukup. Impiannya
juga sudah kesampaian. Menjalankan ibadah umroh bersama keluarga.
Tak mau kalah dengan goyang itik yang diciptakan oleh Zaskia, Siti
Badriah juga punya goyang ampuh. Ya, goyang maju mundur atau lebih akrab
disebut goyang manjur.
Siti pun menuai hasil. Goyang manjur itu memanas awal tahun 2013.
Saat ia menampilkannya di sebuah pagelaran, di salah satu stasiun
televisi. "Puncaknya pas tahun baru, saya rilis goyang manjur itu," ujar
Sibad, panggilan akrabnya.
Meski goyangannya hanya sebatas gerakan maju mundur, Sibad
mengklaim bahwa goyangannya punya karakter sendiri. Ia hanya perlu
menggerakkan kaki ke depan dan ke belakang, serta kombinasi pada gerakan
kepala. Tak perlu memamerkan bagian bokong.
Penyanyi kelahiran 11 November 1986 ini menuturkan goyang manjur
adalah pemberian dari ayahnda tercinta."Bapak dulu suka mencari
undur-undur. Bapak bilang bagus dan pakai saja goyangan tersebut karena
lucu," ujarnya.
Soal goyang manjur ini, Sibad juga sempat berkonflik dengan
pendahulunya. Ia dianggap meniru goyangan rekan seprofesinya, Zaskia
Gotik.
"Tapi dalam hatiku bilang, apanya yang mirip? Yang menyamakan itu
hanyalah lekuk badannya saja, tapi dari gerakan dan goyangannya itu jauh
berbeda," ujarnya.
Selain konflik itu, Sibad juga menuai cibiran dari masyarakat.
Aksinya dianggap seronok. "Nama saja Siti Badriah tapi goyangannya
begitu. Sedih banget aku saat orang bilang begitu."
Kini dalam setiap penampilannya, ia lebih memilih menggunakan pakaian yang dinilai layak, tidak harus vulgar.
Lain Siti Badriah, lain juga penyanyi cantik Manda Cello. Mengusung
goyang cumi, ia mengaku lebih percaya diri sejak menemukan goyangan
itu.
Nama goyang itu diambil dari judul single terbarunya Cumi (Cuma Miscall). "Namanya
unik kan? Saat itu saya mulai berpikir untuk menemukan goyang apa yang
unik dan menarik perhatian," ujar Manda yang juga sempat menggeluti
profesi sebagai model dan presenter ini.
Goyangan cumi tak meluncur begitu saja. Lebih dulu goyangan dengan
gerakan tangan dan badan ini muncul di dunia maya. Videonya diunggah via
Youtube dan berhasil dilihat lebih dari 10 ribu orang.
Dari situ ia mulai mendapat respon positif penggemarnya. Manda pun
mematenkan goyang cumi sebagai identitas diri. Ia selalu membawa
goyangan tersebut dari pentas ke pentas. Baik itu saat tampil di stasiun
televisi. Atau saat ia didaulat menghibur para penggemarnya ke
daerah-daerah.
Dalam wawancara dengan VIVAlife, Manda membocorkan muasal
goyang cumi itu. Ia mengaku mendapat inspirasi dari sekumpulan anak muda
di tempat hiburan malam. Bergoyang santai tanpa ada gerakan erotis.
Lewat goyangan ini, Manda mengaku sudah ada label rekaman yang
melamar dirinya. Tapi Manda menolak. Ia lebih percaya karier menyanyinya
dikelola sendiri.
"Ada manajerku satu saja cukup. Aku belum siap kalau masuk label," ujarnya.
Soal goyang dangdut yang banyak muncul belakangan ini, pengamat
musik Bens Leo angkat bicara. Ia justru khawatir dengan tren ini.
Pasalnya, banyak pedangdut pendatang baru yang kemudian mengabaikan
kualitas suara. Menjual goyangan untuk memuluskan karier.
"Tidak semua orang di Indonesia tertarik dengan nama goyangan. Yang penting kan lagunya dan suaranya enak didengar," ujar Bens.
Ditambahkan Bens, untuk menjadi populer para pedangdut juga harus
memiliki kemampuan membaca momen. Mencari kesempatan dan waktu tepat
sebagai siasat mencuri pasar.
"Inul, selain ia sebagai perintis, saat dia sedang naik daun, jadi semua masyarakat tanah air bersimpati kepada dia," ujarnya.
sumber : http://life.viva.co.id/news/read/425331-goyang-maut-para-pedangdut