Kisah Pria Yang Nyaris Menikah Dengan Hantu - KARANGANYAR - Suprapto tiba-tiba terkenal. Namanya tidak hanya
dikenal di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, namun pria lugu yang
tinggal di Jetisnguwuh RT 03/04, Desa Suruh Kalang, Kecamatan Jaten, itu
juga sempat dan masih menjadi perbincangan di Jateng.
Pria yang
mengaku bekerja serabutan dan berpenghasilan Rp35 ribu per hari itu
hampir saja menikah dengan seorang gadis yang ternyata hantu penghuni
Sendang Sumur Bandung di dekat Waduk Lalung.
Namun sejak cerita
itu mencuat, Suprapto dan keluargannya menjadi tertutup. Tidak mudah
untuk bisa bertemu dan berbincang dengan Suprapto dan keluarganya.
Bahkan, di pintu rumahnya terdapat tulisan “Tidak Menerima Tamu”.
Warga
sekitar pun acuh. Mereka seolah tidak rela Suprapto menjadi obyek
pemberitaan terkait kasus mistis ini. Alasannya, selain tidak mau
membuat Suprapto berlalut-larut dalam kesedihan, sejak kejadian itu
banyak orang yang datang dan menganggap pria itu memiliki keahlian
supranatural.
Setelah lama didesak, akhirnya Suprapto bersedia
ditemui oleh Okezone. Dia didampingi pamannya, Warno. Suprapto masih
tampak syok sehingga Warno lah yang sesekali memberikan penjelasan.
Awal
mula, Suprapto berkenalan dengan seorang perempuan yang mengaku bernama
Sri Wahyuningsih di arena pasar malam di sekitar Waduk Lalung.
“Perkenalan
tersebut terus berlanjut sampai pacaran. Kalau dihitung-hitung sudah
satu tahun lebih mereka berpacaran,” tutur Warno mengawali pembicaraan.
Hubungan
keduannya terus berlanjut. Meski tidak pernah bertemu langsung dengan
Sri, namun orangtua Suprapto selalu berkomunikasi melalui telefon
genggam.
”Anehnya, kalau tidak keinginan Sri, siapa pun tidak
bisa berkomunikasi. Baru bila Sri yang menginginkan berkomunikasi bisa.
Lebih aneh lagi, hanya Suprapto yang bisa melihat nomor di hape dan bisa
menghubungi Sri, sedangkan yang lainnya tidak bisa,” terang Warno.
Seperti
orang berpacaran, mereka sering pergi berdua. Suprapto pun mengaku
sudah pernah mengajak Sri berjalan-jalan ke Solo juga ke Yogyakarta.
Mereka pergi menggunakan sepeda motor. Anehnya lagi, Sri tidak pernah
mengizinkan Suprapto yang mengemudikannya.
”Saya kalau jalan-jalan selalu pakai motor Sri. Dia terus yang mengemudikan,” timpal Suprapto.
Meski
sering bepergian, namun Suprapto tidak pernah dipertemukan dengan
orangtua kekasihnya itu. Sri hanya mengauki dia anak orang kaya dan
hanya memiliki saudara satu kandung. Karena perbedaan strata sosial yang
jauh itu, Suprapto pernah menanyakan mengapa Sri mau menjadi
kekasihnya.
“Waktu itu Sri hanya menjawab saya pria yang jujur,
tidak senang merokok, tidak senang main perempuan, dan tidak senang
minum-minuman,” terang Suprapto.
Suatu hari, Suprapto digegerkan dengan pengakuan Sri bahwa dia sudah hamil.
“Delapan kali saya berhubungan intim seperti suami-istri, sampai akhirnya Sri mengaku hamil,” ujarnya.
Bahkan
Suprapto mengaku sempat memeriksakan kehamilan Sri ke seorang bidan
tidak jauh dari kediaman Sri. Setelah diperiksa, usia kandungannya sudah
bulan ketiga.
Mengetahui usia kandungannya sudah besar,
Suprapto memutuskan untuk melamar. Keluarganya pun diajak untuk pergi ke
kediaman Sri.
Betapa kagetnya mereka setelah diketahui alamat
yang diberikan itu ternyata hanya sebuah pohon yang di bawahnya terdapat
sebuah sumur yang oleh warga sekitar disebut Sendang Sumur Bandung atau
petilasan Nyai Dewi Sri.
Nyai Dewi Sri merupakan istri Kiai Sekar Kenongo Gadung Kenongo yang hidup 900 tahun lalu.
Mengetahui hal tersebut, Suprapto syok. Dia tetap yakin bahwa Sri itu manusia.
Namun
itu bukan akhir pertemuannya dengan Sri. Pada kesempatan selanjutnya
mereka masih bertemu. Saat itu Sri mengaku terpaksa menggagalkan prosesi
lamaran karena neneknya meninggal.
Setelah datang ke rumah
Suprapto, Okezone mendatangi bidan yang memeriksa kandungan Sri, yakni
Minastri Parjo. Alamat praktiknya di Jungke, Kecamatan/Kabupaten
Karanganyar. Namun Minastri mengaku tidak pernah menerima pasien bernama
Sri Wahyuningsih.
“Saya tidak pernah menerima pasien bernama
Sri Wahyuningsih. Seluruh pasien yang memeriksakan kandungan ke tempat
saya terdata dan dicatat,” jelasnya sambil menunjukkan buku catatan
berisi nama-nama pasiennya.
Bahkan Okezone diizinkan untuk
mengecek langsung daftar nama-nama pasien. Mulai dari Maret hingga
September 2012. Dari pengecekan tersebut, memang banyak nama Sri yang
tercantum, namun tidak ada satu pun bernama Sri Wahyuningsih.
Sejak
certia itu beredar, lokasi Sendang Sumur Bandung, dikunjungi banyak
warga. Bahkan, lokasi sendang tersebut saat ini sengaja dipasang kain
putih oleh pihak desa setempat.
Menurut Yudhi, tokoh masyarakat
setempat, mengatakan, pihaknya terpaksa memberlakukan pengetatan warga
yang berkunjung. Pasalnya, sumur itu kini banyak disalahgunakan.
Pengunjung mengambil air dari sumur tersebut karena meyakini hal-hal
tertentu. Warga khawatir akan terjadi penyimpangan dalam agama.
sumber : http://www.lucgen.com/2013/07/kisah-pria-yang-nyaris-menikah-dengan.html