Si dia selingkuh atau minta putus tanpa alasan jelas, belum tentu karena dia player sejati. Bisa jadi, sikap kita yang mendorongnya untuk mengkhianati cinta.
Terlalu cinta
Can’t live without him, itu yang membuat kita nempel terus. Apa pun rela diberi asal dia setia. Eits, padahal cinta buta bukan jaminan awetnya hubungan. Saat si dia merasa Anda sudah sangat cinta dan tak bisa bilang putus, bisa saja dia merasa ada di atas angin. Seakan tak ada yang perlu ditakutkan untuk selingkuh diam-diam atau bertindak kasar, karena tahu toh Anda akan tetap memaafkannya.
Do: Ada quote yang bilang “Love – a form of amnesia when a girl forgets that there are 1.2 billion other boys in the world.” Perbanyak relasi dan isi waktu luang bersama sahabat bisa membuka pikiran kita untuk tak terjebak dalam cinta buta.
Menganggapnya superhero
Pria senang saat merasa dibutuhkan? Yap. Pria merasa macho saat ia bisa membantu Anda menyelesaikan masalah? Absolutely yes. Tapi si dia bukan superhero yang bisa melakukan segala hal untuk Anda. Banyak hubungan berantakan lantaran sang pria merasa terlalu diandalkan. Satu dua kali meminta dia mengantar jemput, bisa dimaklumi, atau memintanya membelikan ini-itu, bolehlah bila dilakukan sesekali. Namun bila setiap kali ada keperluan Anda menghubungi dirinya, bahkan untuk sekadar membawakan tas belanja pun Anda mengandalkan dirinya, dia akan merasa capek dan gerah. Dalam hati, dia akan berpikir, ”Gue pacarnya atau asisten pribadinya sih?”
Do: Mengertilah kalau si dia juga punya keterbatasan baik materi, waktu, dan tenaga. Bila Anda bisa mengerjakan suatu pekerjaan sendiri, cobalah lakukan tanpa meminta pertolongan si dia. Terlebih bila itu hanya tas belanja. Kalau ia lelah, sesekali biarkan istirahat di rumah dibanding menyuruhnya mengantar ke mal.
Berpikir negatif
Rasa memiliki membuat Anda ingin tahu semua kegiatannya dan mulai berpikir macam-macam saat ia tak bisa dihubungi atau membatalkan kencan. Padahal, ia hanya harus lembur karena pekerjaan kantor yang menumpuk. Okelah kalau pikiran ini sering menghantui Anda sebagai bentuk antisipasi, tapi kalau sudah berubah jadi tuduhan macam-macam, bisa jadi pasangan akan melakukan apa yang dituduhkan. Seperti yang diungkap dalam buku The Secret; The Magic of Thinking Big, apa yang kita yakini itulah yang akan menjadi nyata.
Do: Daripada berpikir negatif, lebih baik utarakan tentang sikapnya yang membuat Anda cemburu. Kalau rasa ini semakin menghantui, sibukkan diri dengan hal positif, seperti bergabung dalam komunitas atau hangout bersama rekan.
Senang mengungkit dosa masa lalu
Dulu, si dia pernah melakukan kesalahan yang membuat Anda patah hati. Walau si dia sudah berusaha minta maaf dan tak lagi mengulangi, tanpa sadar Anda kerap mengungkit dosa itu saat bertengkar. Yah, bisa dimaklumi sih, kita memang "penghitung" dosa yang baik. Anda mungkin sudah memaafkan kesalahannya, tapi tidak mudah untuk melupakan kesalahannya. Hati-hati, ini bisa membuatnya terpojok sebelum akhirnya pergi. Bukan karena cintanya hilang, hanya saja ia merasa tak bisa menjadi pasangan yang baik.
Do: Coba yuk bertukar posisi. Bila pasangan tetap mengungkit kesalahan kita di masa lalu padahal kita sudah berusaha berubah, bagaimana rasanya? Kecuali kalau si dia tetap mengulangi kesalahan yang sama.
Terlalu sibuk
Kurangnya perhatian seperti lupa hari ulang tahun, jarang memberi atau menanyakan kabar, atau sering membatalkan janji kencan karena terlalu sibuk ternyata bisa membuat pasangan berpaling. Pasalnya, keseringan absen dalam hubungan bisa membuatnya merasa tak punya kekasih. Sudah begitu, ada orang lain yang lkhlas memberikannya perhatian lebih padanya.
Do: Sibuk bukan alasan putus. Bicarakan kondisi ini agar pasangan mengerti dan tak berpikir kalau Anda terlalu cuek. Biar hubungan tetap hangat, berikan kejutan manis sepulang kantor, misalnya beli makan kesukaannya atau berikan pelukan erat.
Sengaja membuatnya cemburu
Merasa belum yakin kalau pasangan benar-benar cinta, dengan sengaja Anda membuatnya cemburu dengan memasang profile picture bersama rekan pria di kantor hingga membicarakan betapa tampannya tetangga sebelah rumah. Ini memang efektif untuk mengukur seberapa besar rasa cintanya, tapi bila keseringan, cara itu juga efektif untuk mengakhiri hubungan. Pasalnya, pasangan bisa merasa kalau kamu seorang player.
Do: Tak perlu menghadirkan orang ketiga untuk tahu sebesar apa cintanya untuk Anda. Cukup tak memberinya kabar selama satu hari dan buktikan apa reaksinya.
Menganggap white lies sebagai hal wajar
Sesekali bohong tentang harga sepatu yang baru saja Anda beli agar tak dianggap boros, atau mengaku ada lunch meeting padahal karaoke bersama rekan hanya karena si dia tak suka dengan kegiatan semacam itu, sebenarnya sah-sah saja. Namun, bukannya tidak mungkin kan kalau ia tahu fakta yang sebenarnya. Hei, media sosial sudah canggih, lho. Bisa saja ia tahu dari temannya.
Do: Berkata apa adanya akan membiasakan kita untuk bersikap jujur pada pasangan. Lebih baik ia tahu dari Anda ketimbang dari orang lain. SUMBER