Jumat, 29 Maret 2013

Cintanya Ditolak, Bakar Diri sampai Mati



Cintanya Ditolak, Bakar Diri sampai Mati - Diduga cintanya ditolak, Mochamad Zikra (30) nekat membakar diri di depan rekan kerjanya, Santi Diosaka Gumelar (26), wanita yang ia taksir. Zikra dan Santi adalah karyawan bagian keuangan PT Indah Cargo Logistik di Jalan Haji Karim RT 04 RW 05, Kelurahan Setu, Cipayung, Jakarta Timur.

Zikra membakar diri menggunakan bensin yang dibawanya dalam empat botol air mineral ukuran sedang. Zikra akhirnya tewas setelah beberapa saat mendapat perawatan di RSUD Pasar Rebo. Ia menderita luka bakar hebat, sekitar 60 persen, di wajah, seluruh lengan, bahu, dan sebagian tubuhnya.

Selain Zikra dan Santi, Nuroh (26), karyawan yang satu ruangan dengan mereka, juga menderita luka bakar. Santi menderita luka bakar 40 persen di wajah dan tubuhnya. Sementara Nuroh menderita luka bakar di kedua pergelangan tangan dan pelipis.

Aksi nekat warga Jalan Raya Susukan, RT 01 RW 01, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, itu dilakukan di tempatnya bekerja. Dari hasil penyelidikan polisi, Santi, warga Jalan H Karim RT 04 RW 05, Kelurahan Setu, Cipayung, Jakarta Timur, sudah memiliki suami sehingga sangat wajar Santi menolak permohonan cinta Zikra.

Aksi bakar diri Zikra tergolong nekat. Saat api sudah memenuhi wajah dan tubuhnya yang disiram bensin, Zikra juga berusaha mendekap Santi. Beruntung, Santi berhasil ditolong Nadia (32), atasan mereka yang saat itu datang karena mendengar keributan.

Kanit Reskrim Polsektro Cipayung Ajun Komisaris Entong saat ditemui di RSUD Pasar Rebo, Rabu (27/3/2013) malam, menjelaskan, dari pemeriksaan sementara, motif Zikra membakar diri dan mengajak Santi agar ikut terbakar adalah asmara. Menurut Entong, selama dua tahun Zikra bekerja di perusahan jasa ekspedisi, ia menaruh hati pada Santi.

"Namun, karena sudah berkeluarga, Santi menolak cinta Zikra," kata Entong. Tak ayal, Zikra nekat membakar diri dengan bensin. Saat api membakar tubuhnya, ia berusaha mendekap Santi.

Jenazah Zikra disemayamkan di RSUD Pasar Rebo dan akan diotopsi, sedangkan Santi akhirnya dilarikan ke RSCM setelah sesaat dirawat di RSUD Pasar Rebo. Sementara Nuroh, sampai Rabu malam, masih dirawat di Ruang Dahlia lantai V Kamar 10 RSUD Pasar Rebo. 

Bukan kebakaran biasa 

Kapolsektro Cipayung Komisaris Ua Triyono menuturkan, peristiwa ini awalnya dianggap kebakaran biasa. Sebab, saat itu api melalap satu ruangan kecil kantor PT Indah Cargo Logistik.

Namun, tutur Triyono, di lokasi kejadian polisi menemukan empat botol air mineral berbau bensin. Karena itu, polisi menduga kasus ini bukanlah kebakaran biasa. "Berdasarkan saksi-saksi di lapangan, kami duga ada hubungan asmara yang terjadi di balik kebakaran itu," ujar Triyono.

Menurut Triyono, dari keterangan saksi bernama Nadia (32), atasan ketiga korban, kebakaran diketahui bermula dari teriakan dua orang korban luka, yakni Santi dan Nuroh, dari ruangan bagian keuangan. Saat Nadia ke ruangan itu, ia melihat api sudah membakar dan membalut tubuh Zikra.

Menurut Triyono, Nadia juga menyaksikan Zikra yang tubuhnya terbakar berusaha mendekap Santi dan menarik tangannya. "Namun, saksi menolong dengan menarik tangan korban Santi. Tapi, Santi ditarik lagi oleh Zikra yang badannya sudah terbakar. Jadi, ada tarik-tarikan atas Santi antara Nadia dan Zikra, yang tubuhnya terbakar," beber Triyono.

Beruntung, Santi berhasil melepaskan diri dari dekapan Zikra. Nuroh yang berada tak jauh dari mereka juga turut menderita luka bakar ringan. Santi dan Nuroh berlari ke arah luar ruangan untuk memadamkan api di tubuhnya. Dibantu rekan kerja lainnya, api di tubuh kedua wanita itu dipadamkan.Sementara tubuh Zikra masih berkobar api. Karyawan lain lalu memadamkan api di tubuh Zikra dengan karung basah, dan membawanya ke RSUD Pasar Rebo. "Kami melakukan cek TKP. Kami juga menyita empat botol air mineral berisi bensin, memeriksa saksi-saksi. Kami masih menyelidiki lebih dalam," ucap Triyono. SUMBER

0 komentar:

Posting Komentar

Update Terbaru

Blogger Widget Get This Widget -

Semua Ada di Sekitar Kita