Hampir semua hubungan cinta pasti pernah dilanda masalah. Sebabnya bermacam-macam, ada yang dari pasangan itu sendiri atau justru karena pihak luar. Tetapi tenang, asal ditangani dengan baik atau dicegah, hubungan Anda bisa tetap berjalan mulus.
Mantan
Hampir semua orang pernah mengalami masalah dengan mantan. Entah karena tak bisa melupakan, atau justru mantan yang masih mengejar-ngejar. Nah ketika membuka lembaran baru, pastikan mantan jangan sampai menjadi duri dalam hubungan Anda.
Tak bisa diingkari, kadang sulit menghilangkan rasa sayang kepada mantan. Tapi setidaknya jika Anda sudah berniat membuka hubungan baru maka pelan-pelan hilangkan sisa perasaan pada mantan dan belajar mencintai pasangan baru Anda. Kuncinya, berhenti membandingkan si kekasih baru dengan mantan agar Anda tidak terperangkap dalam lingkaran masa lalu yang tiada akhir.
Gadget
Kecanggihan teknologi memang membawa banyak kebaikan. Namun tak sedikit juga masalah yang timbul. Ada beberapa cara gadget merusak hubungan Anda. Pertama sebagai pengalih perhatian. Saat makan malam atau pergi berdua Anda malah sibuk dengan gadget masing-masing. Akhirnya intensitas komunikasi pun berkurang.
Gadget juga menimbulkan tuntutan baru dalam hubungan cinta. Harus selalu bisa dihubungi, pesan harus selalu cepat dibalas, dan sebagainya.. Gadget juga bisa jadi sumber konflik si pencemburu. Keinginannya untuk selalu memata-matai ponsel pasangan bisa berujung pertengkaran karena pasangan merasa tidak dipercayai.
Kembalikan fungsi gadget sebagai penunjang aktivitas, bukan sebagai benda yang mendominasi kehidupan Anda. Ketika bersama orang tersayang sebaiknya kesampingkan dahulu aktivitas apa pun yang bisa dilakukan lain waktu. Perkuat hubungan Anda dengan komunikasi yang baik dengan rajin bertukar cerita dan pikiran saat bertemu langsung. Maksimalkan komunikasi untuk membangun hubungan yang berbasis saling percaya.
Bohong
Berbohong kepada pasangan merupakan cara ampuh merusak hubungan Anda. Berbohong sering dilakukan dengan alasan takut pasangan marah/tersinggung. Jika pada banyak kesempatan Anda merasa harus berbohong kepada pasangan maka Anda perlu berpikir ulang tentang hubungan Anda. Apakah dia merupakan orang yang tepat untuk Anda?
Pasangan yang tepat biasanya membuat Anda tak ragu menceritakan apa pun. Dia bisa menjadi tempat curhat, diskusi, atau sekadar obrolan ringan. Jika Anda merasa harus terus berbohong, sebaiknya sudahi saja hubungan Anda. Temukan pasangan yang bisa membuat Anda tak perlu berbohong dan bisa bersikap terbuka. Komunikasi yang lancar tanpa harus bohong tentu membuat hubungan lebih baik. Jika si dia tidak bisa menerima Anda apa adanya sehingga Anda harus banyak berbohong maka dia bukan orang yang tepat.
Media sosial
Nah yang satu ini bisa jadi pisau bermata dua. Di satu sisi, media sosial bisa jadi tempat menemukan cinta, tapi di sisi lain juga bisa membuat hubungan cinta bubar berantakan. Karena hanya dilakukan di dunia maya, mungkin Anda merasa menggoda (flirting) teman lama tak ada bahayanya. Tapi diam-diam hal ini bisa menyakiti hati pasangan dan membuatnya tidak percaya lagi. Mengumbar konflik di media sosial juga tidak baik. Hal tersebut justru hanya akan memperburuk citra Anda, bukan menyelesaikan masalah.
Ingatlah kembali bahwa prioritas hubungan Anda adalah di dunia nyata. Jadi jangan mulai membuat tuntutan yang tidak perlu seperti meminta pasangan memajang foto Anda berdua sebagai foto profil atau mempublikasikan status Anda sebagai kekasihnya di halaman media sosialnya. Hormati preferensinya dalam mengatur profilnya di dunia maya, karena tentu yang terpenting adalah cintanya di dunia nyata.
Cemburu
Api cemburu sering kali menyulut pertengkaran. Cemburu memang perasaan yang sulit dikendalikan. Tapi sebenarnya mudah diredam jika bisa membangun kepercayaan pada pasangan. Cemburu muncul karena ada perasaan tidak aman atau perasaan memiliki yang berlebihan. Bangun komunikasi yang baik dengan pasangan agar muncul rasa saling percaya.
Hilangkan kebiasaan menuduh dan biasakan untuk saling terbuka. Hindari marah atau menyerang kekasih yang sudah bercerita secara terbuka. Hal tersebut hanya akan membuatnya malas jujur pada Anda dan malah memicunya untuk berbohong demi menghindari pertengkaran. Biasakan memulai pertanyaan dengan nada yang baik, bukan nada yang menuduh. (Sumber)