AGAR terlihat lebih tinggi semampai, Diana memilih stiletto daripada flat shoes yang sehari-hari dikenakan saat pergi ke kantor. Penampilan makin oke, tapi setelah itu kakinya jadi pegal-pegal dan lecet.
Seringkali demi kecantikan, kaum wanita mengabaikan kesehatan dirinya.
Berbagai cara yang sedikit berlebihan dilakukan agar dapat terlihat
sempurna. Padahal untuk tampil cantik tak perlu menyiksa diri bukan?
Berikut beberapa kebiasaan buruk wanita yang berbanding terbalik dengan
kesehatan dan sering dilakukan baik sadar maupun tidak sadar,
sebagaimana dijelaskan dr. Joserizal Jurnalis, SpOT dari RS Siaga Raya,
Jakarta Selatan.
High heels
Sepatu bertumit tinggi ini memang dapat membuat penampilan si pemakai jadi menarik. Karena saat memakai
high heels, otot-otot
quadriseps (paha bagian depan) dan
hamstring (paha
bagian belakang) menjadi tegang, otomatis pinggul menjadi naik,
sehingga tampak seksi. Banyak wanita yang mengaku percaya diri saat
memakai
high heels ini. Namun bila dipakai setiap hari akan menimbulkan berbagai masalah, di antaranya:
- Keluhan pada engkel. Kaki akan menjadi jinjit (plantarfleksi), akibatnya terjadi pemendekan dari sendi dan tendon
achilles.
-
Akibat meningkatnya lordosis pada lumbal akan menyebabkan beberapa
keluhan, yaitu rasa tidak nyaman pada pinggang yaitu
low back pain.
- Keluhan pada lutut.
- Tekanan pada tapak kaki bagian depan (
floor foot) atau
metatarsal pain.
- Masalah lain lagi jika kakinya lebar, memakai
high heels dengan bentuk sepatu yang ujungnya tertutup, lancip, runcing dan sempit akan menyebabkan gangguan yang disebut
hammer toe dimana jempol mendekat ke arah jari kaki telunjuk.
- Kulit menebal (kapalan) yang terjadi pada
floor foot, karena pemakaian
high heels terlalu sering atau karena jenis dan bahan sepatunya yang tidak cocok, misalnya bahan kulit atau karet.
- Dalam jangka lama dan terus- menerus dipakai efek
high heels dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada tulang belakang bagian atas (
upper back).
Masalah-masalah di atas muncul bergantung intensitas dan aktivitas
masing-masing individu. Biasanya keluhan ini timbul pada usia 40 tahun
ke atas. Tapi ada juga yang di bawah usia 40 tahun, karena memakai
high heels
sudah menjadi gaya hidup, tidak hanya ke kantor saja tapi untuk
sehari-hari. Sampai saat ini belum ada penelitian mengenai tinggi hak
sepatu berapa sentimeter yang menyebabkan keluhan di atas dan berapa
lama pemakaiannya. Di samping itu, tipe orang bermacam-macam, ada yang
sendinya lentur dan tidak, ada yang
overweight atau faktor lainnya.
Perlu diperhatikan...
- Boleh-boleh saja memakai
high heels, tapi jangan dijadikan gaya hidup. Misalnya saat makan malam dengan pasangan
, menghadiri resepsi pernikahan atau acara-acara resmi lainnya.
- Jika ingin memakai
high heels, pilih yang tingginya tiga
hingga lima sentimeter saja. Sepatu yang tidak terlalu tinggi aman
dipakai sehari-hari. Tapi, sebaiknya pilihlah sepatu datar/
flat untuk mengurangi tekanan pada sendi. Sepatu yang bagus untuk kesehatan seperti model sepatu olahraga/sepatu kets.
- Kalau merasa kakinya sakit, segeralah lepas
high heels lakukan
stretching di tendon
achilles supaya otot lemas lagi.
- Jika kaki masih sakit, sebaiknya ganti dengan sepatu yang lebih
nyaman dengan memerhatikan ukuran dan bentuk kaki serta kualitas sepatu.
- Untuk perawatan, rendam kaki dalam larutan garam, pijat sebentar dan beri pelembap khusus kaki.
- Gunakan
stoking atau kaus kaki untuk menghindari lecet.
- Sebaiknya tidak memakai sepatu bertumit tinggi yang sama setiap harinya, ganti-gantilah dengan sepatu datar,
wedges atau bentuk lainnya.
- Pilih sepatu
high heels yang ujungnya bulat agar kaki
dapat bernapas lebih lega sehingga nyaman dipakai dalam waktu lama.
Hindari sepatu yang ujungnya runcing/lancip/mengerucut.
Korset
Jamak ditemui wanita
memakai korset agar perutnya terlihat
rata, utamanya kalau sedang memakai gaun. Sebenarnya pemakaian korset
untuk membentuk postur tubuh, boleh-boleh saja asalkan jangan terus
menerus. Karena saat memakai korset, otot beristirahat dan tidak
terlatih, padahal otot perlu dilatih supaya kencang. Korset sebenarnya
banyak dipakai untuk pengobatan seperti memperbaiki postur,
maintenance,
dan lain-lain. Jika tujuan pemakaian korset untuk mengecilkan perut
sebaiknya dengan cara olahraga saja. Setiap orang berbeda tipe perutnya,
ada yang elastis (mudah mengecil) dan ada juga yang tidak elastis. Ada
yang cenderung kecil dan ada yang perutnya lebar. Jika ingin mengecilkan
perut sebaiknya dikombinasikan dengan diet dan olahraga.
Celana ketat
Agar terlihat modis atau seksi dengan lekuk tubuh yang nampak jelas, tak
jarang wanita memilih celana yang ketat. Padahal, pemakaian celana yang
terlalu ketat dapat menyebabkan iritasi/nyeri di daerah lingkar paha
dan pangkal paha. Tidak hanya kaum wanita, laki-laki yang memakai celana
ketat juga tidak bagus, karena tidak dapat bergerak bebas. Jika memakai
celana ketat dan berdiri lama mungkin tidak masalah, tapi kalau duduk
lama bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan dapat mendesak bagian tulang
kemaluan apalagi jika memakainya sampai di bawah pusar.
Selain itu jika memakai celana terlalu ketat, dapat menekan organ
pencernaan bagian dalam. Hal itu juga mengganggu saat makan, karena
terlalu menekan perut. Apalagi terlalu lama duduk di kantor atau saat
menyetir, akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Bra kawat
Banyak wanita memakai ukuran
bra yang salah. Ada yang terlalu
besar ukurannya, sehingga penampilannya tidak karuan, dan lebih banyak
lagi yang justru terlalu kecil ukurannya. Ukuran
bra harus pas.
Kalau kekecilan bra akan menekan, sehingga bisa timbul memar di otot.
Sedangkan bila ukurannya kebesaran, malah tidak menyangga payudara
dengan baik. Berdasarkan penelitian, memakai
bra yang salah
ukurannya dapat menyebabkan nyeri pada punggung, leher dan payudara,
kesulitan bernapas, postur yang buruk, iritasi dan sebagainya.
Bagi para wanita yang payudaranya besar agar tidak kendur, boleh saja
menggunakan bra kawat untuk menyangga lebih kuat. Tapi kalau payudaranya
tidak besar atau normal maka tidak perlu memakai bra kawat. Pemakaian
bra kawat sebaiknya jangan terlalu lama karena akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Sebaiknya pakailah
bra sesuai ukuran payudara, dan pilih bahan yang dapat menyerap keringat. Untuk olahragawan sebaiknya pilih
sport bra/khusus olahraga.
sumber