SEMARANG, suaramerdeka.com - Sepasang penjor dengan
kamera tua menggelantung diujungnya berdiri tegak di depan pelaminan.
Bukan penjor biasa, penjor berbahan negarif film tersebut terlihat
anggun melengkung dipadu dua kembar mayang yang juga terbuat dari
rangkaian kamera dan negatif film serta dekorasi pengantin yang
disetting menyerupai display toko kamera jaman dulu.
Yah, suasana
pesta pernikahan Brigitta Sherly Ariestina Santoso dengan Petrus
Damianus Adi Sutanto memang terlihat beda. Hinggar binggar kembang
dekorasi seakan tak menghiasi pelaminan mereka.
Melainkan sejumlah
kamera antik yang dipajang, membuat nuansa pesta pernikahan di RM De
Koning Jl Pemuda, Minggu (30/12) tersebut terkesan unik.
Adalah
Djoni Santoso, dalang dibalik keunikan dekorasi pernikahan tersebut.
Djoni yang tak lain adalah ayah mempelai putri tersebut memang tak bisa
lepas dari ulahnya yang serba unik dan nyentrik.
Jika sebelumnya
ia kerap membuat keunikan berbahan kamera antik dan bekas seperti pohon
natal dari bekas ring filter lensa, terompet tahun baru dari kamera dan
juga naga liong, kini masih tak lepas dari kamera ia menyajikan dekorasi
pernikahan unik untuk putri keduanya tersebut.
"Saya hanya bisa
memberikan kreatifitas saya untuk membuat beda pernikahan anak kami. Ini
wujud kasih sayang kami sebagai orang tua," jelasnya.
Djoni yang
kerap dikenal sebagai Dukun Kamera memang masih beranggan-angan membuat
museum kamera antik meski diruang tamu rumahnya telah terpajang ratusan
kamera antik koleksinya.
Namun, keinginannya untuk mewujudkan
museum kamera antik sesungguhnya memang sangat kuat. Aalasan itulah yang
melandasi Djoni untuk memajang kamera antik koleksinya di dekor
pelaminan pernikahan putrinya.
Setidaknya ada 60 kamera antik dari
tahun 1940 hingga 1980-an. Selama 3 bulan Djoni mengkonsep kembar itu
semua. Hari demi hari ia lewati dengan menyusun 208 kamera dan 170 roll
film bekas untuk membuat sepasang kembar mayang dan sepasang penjor
disela-sela kesibukan pekerjaannya sebagai ahli reparasi kamera dan
lensa. (Sumber)
0 komentar:
Posting Komentar