Senin, 31 Desember 2012

Serba Kamera Antik di Dekor Pernikahan


   
image
SERBA KAMERA: Djoni Santoso dan kedua mempelai berdiri di pelaminan pengantin yang dihiasi serba kamera antik dan negatif film di RM De Koning Jl Pemuda, Minggu (30/12). (suaramerdeka.com / Maulana M Fahmi)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Sepasang penjor dengan kamera tua menggelantung diujungnya berdiri tegak di depan pelaminan. Bukan penjor biasa, penjor berbahan negarif film tersebut terlihat anggun melengkung dipadu dua kembar mayang yang juga terbuat dari rangkaian kamera dan negatif film serta dekorasi pengantin yang disetting menyerupai display toko kamera jaman dulu.
Yah, suasana pesta pernikahan Brigitta Sherly Ariestina Santoso dengan Petrus Damianus Adi Sutanto memang terlihat beda. Hinggar binggar kembang dekorasi seakan tak menghiasi pelaminan mereka.
Melainkan sejumlah kamera antik yang dipajang, membuat nuansa pesta pernikahan di RM De Koning Jl Pemuda, Minggu (30/12) tersebut terkesan unik.
Adalah Djoni Santoso, dalang dibalik keunikan dekorasi pernikahan tersebut. Djoni yang tak lain adalah ayah mempelai putri tersebut memang tak bisa lepas dari ulahnya yang serba unik dan nyentrik.

Jika sebelumnya ia kerap membuat keunikan berbahan kamera antik dan bekas seperti pohon natal dari bekas ring filter lensa, terompet tahun baru dari kamera dan juga naga liong, kini masih tak lepas dari kamera ia menyajikan dekorasi pernikahan unik untuk putri keduanya tersebut.
"Saya hanya bisa memberikan kreatifitas saya untuk membuat beda pernikahan anak kami. Ini wujud kasih sayang kami sebagai orang tua," jelasnya.
Djoni yang kerap dikenal sebagai Dukun Kamera memang masih beranggan-angan membuat museum kamera antik meski diruang tamu rumahnya telah terpajang ratusan kamera antik koleksinya.
Namun, keinginannya untuk mewujudkan museum kamera antik sesungguhnya memang sangat kuat. Aalasan itulah yang melandasi Djoni untuk memajang kamera antik koleksinya di dekor pelaminan pernikahan putrinya.
Setidaknya ada 60 kamera antik dari tahun 1940 hingga 1980-an. Selama 3 bulan Djoni mengkonsep kembar itu semua. Hari demi hari ia lewati dengan menyusun 208 kamera dan 170 roll film bekas untuk membuat sepasang kembar mayang dan sepasang penjor disela-sela kesibukan pekerjaannya sebagai ahli reparasi kamera dan lensa. (Sumber)

0 komentar:

Posting Komentar

Update Terbaru

Blogger Widget Get This Widget -

Semua Ada di Sekitar Kita