Baik itu
dari bentuk fisik, sifat, atau kesukaan, sangat jelas bahwa pria dan wanita
adalah makhluk berbeda yang pastinya juga memiliki kebutuhan berbeda. Baru-baru
ini peneliti juga menemukan bahwa pria dan wanita juga membutuhkan penanganan
kesehatan yang berbeda.
Penelitian yang dilakukan oleh
Giovannella Baggio dari Padua University Hospital menunjukkan adanya lima
perbedaan yang harus diperhatikan dalam perawatan kesehatan pria dan wanita,
yaitu pada bidang penyakit jantung, kanker, penyakit lever, osteoporosis, dan
bidang farmasi.
Karena penyakit jantung seringkali
dikaitkan dengan pria, gejala pada wanita seringkali terlewatkan. Pada pria,
gejala sakit jantung berupa rasa sesak pada dada disertai rasa sakit di bawah
lengan kiri. Meski begitu, gejala pada wanita sangat berbeda. Wanita biasanya
mengalami pusing dan rasa sakit pada perut dan bagian bawah tubuh. Ketika
wanita mengalami serangan jantung, konsekuensinya lebih parah dibanding pria.
Karena gejala yang berbeda dengan
penyakit jantung yang dialami pria, biasanya gejala pada wanita sering
terlewatkan. Kurangnya perawatan cepat menyebabkan wanita mengalami kondisi
yang lebih fatal ketika mengalami serangan jantung.
Peneliti
juga menemukan adanya perbedaan antara pria dan wanita dalam hal kanker dan
penyakit lever. Selain gejala yang berbeda, lokasi penyakit pada tubuh juga
berbeda antara pria dan wanita, seperti dilansir oleh Red
Orbit (23/03).
Penelitian mengenai osteoporosis
akhir-akhir ini juga menemukan adanya gejala khusus yang dialami oleh wanita
saja. Hal ini menyebabkan penyakit osteoporosis menjadi lebih fokus pada
wanita. Padahal pria juga bisa mengalami osteoporosis. Gejala kerapuhan tulang
pada pria biasanya akan diabaikan dan menyebabkan kemungkinan sembuh mereka
berkurang karena kurang tanggapnya pengobatan.
Pada akhirnya, Baggio dan timnya
menunjukkan adanya efek dan reaksi berbeda yang ditunjukkan oleh pria dan
wanita terhadap pengobatan. Beberapa jenis obat bisa diterima dan menunjukkan
efek berbeda bergantung pada jenis tubuh, tingkat penyerapan, dan perbedaan
hormon.
Hasil penelitian ini diharapkan
bisa membuat para profesional di bidang kesehatan semakin berhati-hati ketika
menangani pasien pria dan wanita. Mereka perlu memperhitungkan perbedaan gender
pasien ketika memeriksa beberapa penyakit tertentu atau saat memberikan obat. sumber
0 komentar:
Posting Komentar