Amani
al Raisi, seorang siswi kelas 12 dari Al Amerat School, tiba-tiba mendapat ide
untuk membuat peci terbesar sedunia. Inspirasi itu kebetulan datang dari
ibunya, yang juga ikut membantunya menyelesaikan karya raksasanya tersebut.
Sebagaimana dilansir World Record Academy (1/4), Amani dan keluarganya membutuhkan waktu sekitar 18 bulan untuk menjahit peci luar biasa itu. Peci tersebut berisi lebih dari 200.000 jahitan dengan ukuran lingkar mencapai lebih dari 5 meter dan tinggi 1,75 meter.
"Ini adalah mimpi saya, untuk bisa menyelesaikan tugas ini. Jadi saya senang karena telah berhasil melakukannya untuk Hari Nasional," kata Amani.
Sebagai bagian dari perayaan Hari Nasional Oman, peci yang biasa disebut kummah ini untuk pertama kalinya diperkenalkan dan ditampilkan di sekolah Amani. Teman-teman sekolah Amani tampak terkejut dan sangat terkesan saat melihat kummah raksasa di hadapan mereka.
Amani juga menambahkan bahwa pekerjaan membuat peci raksasa cukup menantang karena membutuhkan banyak keahlian untuk merancang dan membangunnya. Selain itu, dia dan keluarganya juga harus meluangkan banyak waktu untuk menjahitnya dengan tangan.
"Keluarga saya bekerja siang dan malam untuk membuat kummah tersebut," tandasnya. sumber
Sebagaimana dilansir World Record Academy (1/4), Amani dan keluarganya membutuhkan waktu sekitar 18 bulan untuk menjahit peci luar biasa itu. Peci tersebut berisi lebih dari 200.000 jahitan dengan ukuran lingkar mencapai lebih dari 5 meter dan tinggi 1,75 meter.
"Ini adalah mimpi saya, untuk bisa menyelesaikan tugas ini. Jadi saya senang karena telah berhasil melakukannya untuk Hari Nasional," kata Amani.
Sebagai bagian dari perayaan Hari Nasional Oman, peci yang biasa disebut kummah ini untuk pertama kalinya diperkenalkan dan ditampilkan di sekolah Amani. Teman-teman sekolah Amani tampak terkejut dan sangat terkesan saat melihat kummah raksasa di hadapan mereka.
Amani juga menambahkan bahwa pekerjaan membuat peci raksasa cukup menantang karena membutuhkan banyak keahlian untuk merancang dan membangunnya. Selain itu, dia dan keluarganya juga harus meluangkan banyak waktu untuk menjahitnya dengan tangan.
"Keluarga saya bekerja siang dan malam untuk membuat kummah tersebut," tandasnya. sumber
0 komentar:
Posting Komentar