Seorang mantan prajurit Red Army
di era Perang Dunia II ingin mencari kembali cinta sejatinya yang hilang
sekitar 60 tahun lalu.
Nikolai Vasenin (93) adalah seorang mantan tentara Red Army yang juga pernah menjadi salah seorang prajurit French Resistance pada masa Perang Dunia ke II.
Di usianya yang hampir mendekati 1 abad tersebut, Vasenin ingin mencari kembali cintanya yang hilang sebelum dia menutup matanya untuk yang terakhir kali.
Daily Star (04/04) melansir bahwa banyak kisah yang dia alami ketika muda. Ketika Nazi mulai menyerang Prancis, Vasenin pernah terluka di kakinya dan dia ditolong komandan batalyonnya, Gerard Monot.
Vasenin harus menghabiskan beberapa waktu untuk memulihkan tenaganya sekaligus agar luka di kakinya sembuh. Dia dirawat oleh anak sang komandan bernama Jeanne.
Dari situlah benih-benih cinta mulai tumbuh. Sayangnya, ketika tentara Inggris dan Amerika Serikat mulai diterjunkan di Paris pada tahun 1944, Vasenin harus pergi meninggalkan wanita yang dia cintai tersebut.
Pada tahun 1945, Vasenin tertangkap ketika akan kembali ke negara asalnya Uni Soviet (Rusia sekarang) dan dipenjara di sebuah tahanan yang bernama Gulag selama 15 tahun lamanya.
Di akhir masa tahanannya, Vasenin menikahi seorang wanita bernama Zinaida, seorang ahli geologi. Vasenin hidup bahagia dengan istrinya tersebut sampai akhirnya Zinaida harus meninggalkan terlebih dahulu sekitar tahun 90an.
Pada tahun 2005, dia diangkat menjadi Chevalier of the Legion d'Honneur, salah satu gelar kehormatan tertinggi di Prancis dan kisah masa perangnya juga telah dibukukan.
Pada saat itulah, Vasenin mengungkapkan keinginan terakhirnya untuk dapat kembali bertemu dengan Jeanne sekali lagi. Dia rela melakukan atau juga membayar berapapun untuk dapat menjumpai wanita yang dia cintai selain istrinya tersebut.
Karena keinginan dan kisah percintaannya yang boleh dibilang hebat tersebut karena sampai berumur 93 tahun rasa cintanya kepada Jeanne ternyata masih belum luntur, banyak media baik dari Prancis dan Rusia yang menulis dan mewartakannya.
Bahkan sebuah studio film, Sverdlovsk Film Studio, ingin membuat satu film yang mengisahkan cerita cinta Vasenin dan Jeanne. Tidak hanya itu saja, banyak pihak yang turut membantu agar upaya pencarian Vasenin berjalan dengan lancar yang salah satunya adalah dengan meminta bantuan pihak pemerintah Prancis secara langsung.
Setelah penantian yang amat sangat lama tersebut, akhirnya Vasenin berhasil dipertemukan kembali dengan pujaan hatinya, Jeanne Monot. Dengan bertemunya dengan Jeanne, maka tuntaslah rindu yang selama 60 tahun dipendam oleh Vasenin. sumber
Nikolai Vasenin (93) adalah seorang mantan tentara Red Army yang juga pernah menjadi salah seorang prajurit French Resistance pada masa Perang Dunia ke II.
Di usianya yang hampir mendekati 1 abad tersebut, Vasenin ingin mencari kembali cintanya yang hilang sebelum dia menutup matanya untuk yang terakhir kali.
Daily Star (04/04) melansir bahwa banyak kisah yang dia alami ketika muda. Ketika Nazi mulai menyerang Prancis, Vasenin pernah terluka di kakinya dan dia ditolong komandan batalyonnya, Gerard Monot.
Vasenin harus menghabiskan beberapa waktu untuk memulihkan tenaganya sekaligus agar luka di kakinya sembuh. Dia dirawat oleh anak sang komandan bernama Jeanne.
Dari situlah benih-benih cinta mulai tumbuh. Sayangnya, ketika tentara Inggris dan Amerika Serikat mulai diterjunkan di Paris pada tahun 1944, Vasenin harus pergi meninggalkan wanita yang dia cintai tersebut.
Pada tahun 1945, Vasenin tertangkap ketika akan kembali ke negara asalnya Uni Soviet (Rusia sekarang) dan dipenjara di sebuah tahanan yang bernama Gulag selama 15 tahun lamanya.
Di akhir masa tahanannya, Vasenin menikahi seorang wanita bernama Zinaida, seorang ahli geologi. Vasenin hidup bahagia dengan istrinya tersebut sampai akhirnya Zinaida harus meninggalkan terlebih dahulu sekitar tahun 90an.
Pada tahun 2005, dia diangkat menjadi Chevalier of the Legion d'Honneur, salah satu gelar kehormatan tertinggi di Prancis dan kisah masa perangnya juga telah dibukukan.
Pada saat itulah, Vasenin mengungkapkan keinginan terakhirnya untuk dapat kembali bertemu dengan Jeanne sekali lagi. Dia rela melakukan atau juga membayar berapapun untuk dapat menjumpai wanita yang dia cintai selain istrinya tersebut.
Karena keinginan dan kisah percintaannya yang boleh dibilang hebat tersebut karena sampai berumur 93 tahun rasa cintanya kepada Jeanne ternyata masih belum luntur, banyak media baik dari Prancis dan Rusia yang menulis dan mewartakannya.
Bahkan sebuah studio film, Sverdlovsk Film Studio, ingin membuat satu film yang mengisahkan cerita cinta Vasenin dan Jeanne. Tidak hanya itu saja, banyak pihak yang turut membantu agar upaya pencarian Vasenin berjalan dengan lancar yang salah satunya adalah dengan meminta bantuan pihak pemerintah Prancis secara langsung.
Setelah penantian yang amat sangat lama tersebut, akhirnya Vasenin berhasil dipertemukan kembali dengan pujaan hatinya, Jeanne Monot. Dengan bertemunya dengan Jeanne, maka tuntaslah rindu yang selama 60 tahun dipendam oleh Vasenin. sumber
0 komentar:
Posting Komentar