Briptu Rani mengaku berada di Jakarta untuk berobat. Dia shock karena mengalami pelecehan oleh atasannya. Rani pun kerap diintimidasi rekannya sesama Polwan. Dia digosipkan suka menggoda atasan dan bergaya hidup bak artis. Tentu saja Rani makin tertekan.
Rani menghilang sejak Januari. Dia sempat menjalani sidang kode etik tanggal 16 Januari, setelah itu Rani kembali melarikan diri.
"Jangan cuma lihat saya lari. Tapi ada apa sampai saya lari. Saya hanya ingin keadilan," kata Briptu Rani, Kamis (13/6).
Berikut Pengakuan Panjang Lebar Briptu Rani dari dilecehkan sampai soal foto hot
1. Cerita soal foto syur mirip dirinya
"Aku syok banget kenapa foto itu tiba-tiba muncul. Keluarga juga syok," kata Briptu Rani saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (13/6).
Menurut Rani, foto itu hasil rekayasa. Dia mengaku tidak pernah berpose vulgar seperti itu.
"Saya lagi cari tahu bagaimana foto itu diupload. Saya tidak pernah sebar foto itu," katanya sedih.
Foto-foto itu juga menyebar melalui jejaring sosial. Dalam foto itu tampak seorang wanita berpakaian dalam berwarna putih.
2. Akun Facebook Briptu Rani dibajak misterius
Briptu Rani juga mengaku akun Facebook miliknya pernah dibajak. Dia sedang mencari tahu siapa yang tega melakukan ini.
"Bulan Maret lalu, Facebook saya pernah dibajak. Foto syur saya dijadikan foto profil. Tidak lama setelah itu hilang, foto itu beredar lagi," ujar Briptu Rani saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (13/6).
Rani menduga ada orang-orang yang sengaja jahat pada dirinya. Dia berharap masalah ini bisa diklarifikasi.
"Semua kejadian ini seolah berurutan," katanya.
3. Tak kuat dilecehkan Kapolres
"Saya tidak terima dengan perlakuan kapolres pada saya. Saya merasa tidak dihargai," kata Briptu Rani, Kamis (13/6).
Rani menjelaskan awalnya dia memendam perasaannya karena dilecehkan Kapolres. Tapi lama kelamaan, perbuatan atasannya itu makin menjadi. Tak ada yang tahu perlakuan Kapolres pada dirinya.
"Yang terakhir sangat keterlaluan dan membuat saya seperti tidak punya harga diri makanya saya pilih kabur," kata Polwan cantik ini.
Kapolres dan Polda Jatim enggan berkomentar soal ini.
4. Disebut matre dan wanita murahan
Saat berbincang dengan merdeka.com, Briptu Rani membantah itu semua. Menurutnya dulu dia bisa bergaul akrab dengan rekan-rekannya di Polres Mojokerto. Tapi ada beberapa orang yang sinis pada dirinya. Polwan ini yang kemudian menyebarkan kabar negatif soal Rani.
"Ada pangkatnya AKP, namanya Lilik, dia bilang saya hidup mewah, matre, perempuan nakal beberapa tahun saya dengar omongan dia begituan terus. Ke polisi yang laki-laki dia juga ngomong gitu," kata Briptu Rani, Senin (13/6).
Menurut Rani, karena perbuatan orang-orang itulah maka yang lain terpengaruh. Padahal Rani mengaku tak pernah hidup mewah.
"Pandangan mereka yang tidak baik ke saya, membuat saya tidak nyaman, gimana bisa dinas dengan baik, saya di sana sindir, padahal di sana saya ngekos sendiri," akunya sedih.
5. Minta Kapolri turun tangan
"Mundur tidak, sampai saya dapat keadilan. Karena saya kabur ada alasannya dan saya baru membuka diri setelah mulai sembuh dan berani," kata Briptu Rani, Kamis (13/6).
Rani mengaku sudah melaporkan kasus pelecehan Kapolres ini ke Mabes Polri. Tetapi hingga beberapa bulan tak ada tanggapan atas laporannya. Polwan cantik ini mengaku kecewa. Dia meminta Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho diadili.
"Saya minta kasus ini ditegakkan seadil-adilnya. Kapolres diadili dan saksi mohon jujur. Karena itu bukan semata-mata salah saya. Saya kabur karena ada alasan. Saya minta pimpinan tertinggi untuk masalah ini, untuk menyelesaikannya. Kerena saya telah dibuat rugi dan malu, saya mengalami tekanan mental," kata Briptu Rani.
6. Dilecehkan saat ukur seragam
"Perlakuan yang tak sepatutnya dilakukan pimpinan kepada bawahan, tidak sepatutnya dilakukan kapolres. Dia mengukurkan baju di badan saya," kata Briptu Rani, Kamis (13/6).
Rani membeberkan pelecehan yang dilakukan Kapolres. Dia sangat tersiksa karena tak ada yang membelanya saat pelecehan itu terjadi.
"Ada wakapolres dan ada beberapa pejabat polres lainnya. Tapi mereka cuma diam dan ketawa kaya memandang rendah saya gitu, saya minta pulang tapi nggak boleh. Tapi dia bilang perintah. Dan setelah kapolres selesai ukur, baru diukur ulang tukang jahit," kata Rani.
Rani menceritakan ada beberapa pelecehan lain. Dia pun mengaku sering diajak karaoke. Posisi Rani yang diberi tugas sebagai sekretaris pribadi, membuatnya tak berkutik sumber
0 komentar:
Posting Komentar