Ketika seseorang sudah diklaim
meninggal, tampaknya tak ada lagi harapan. Namun Sam Parnia, seorang dokter di
New york mengaku bisa menghidupkan kembali pasien yang baru meninggal dalam
hitungan jam. Bagaimana caranya?
Menurut Parnia, kebanyakan rumah
sakit terlalu cepat menyerah pada pasien yang sudah tak memiliki detak jantung.
Dia juga mengklaim bahwa rumah sakit masih menggunakan teknik lama mulai tahun
1960-an. Menurutnya, sebenarnya dokter bisa mengusahakan agar seseorang kembali
hidup setelah detak jantungnya berhenti. Dengan cara tersebut, sekitar 40.000
nyawa di Amerika Serikat sebenarnya bisa diselamatkan.
Faktanya,
hampir semua pasien yang terkena serangan jantung di rumah sakit Parnia
memiliki kemungkinan 33 persen untuk hidup. Sementara di rumah sakit,
kemungkinannya hanya 16 persen, seperti dilansir oleh Newser (09/04).
Menurut Parnia, dokter seharunya
menggunakan mesin untuk melakukan CPR, bukannya tangan. Selain itu, tubuh
pasien juga harus didinginkan. Hal ini untuk membantu oksigen masuk dalam
proses ECMO. ECMO merupakan proses standar yang dilakukan di Jepang. ECMO
dilakukan dengan menarik darah lalu mengisinya dengan oksigen.
Cara ini dituliskan oleh Parnia
dalam bukunya The Lazarus Effect. Dalam buku tersebut terdapat satu kisah gadis
Jepang yang berhasil hidup kembali setelah meninggal selama lebih dari tiga
jam. Sejak saat itu, gadis Jepang tersebut masih hidup dan melahirkan anak.
BOS BARANG ITU KONDISI NEW ATAU SECOND