Aktivis Topless Kacaukan Panggung Paris Fashion Week
Hari ketiga panggung peragaan busana Paris Fashion Week diwarnai kehebohan. Dua demonstran wanita mendadak naik ke atas catwalk dengan topless alias telanjang dada. Mereka berteriak-teriak sambil berlarian di panggung. Tubuh mereka dipenuhi tulisan dengan spidol hitam.
“Model don’t go to brothel” dan “Fashion dicterror”, itu yang tertulis di tubuh polos mereka.
Diketahui, kedua demonstran itu berasal dari Femen, kelompok feminis radikal. Mereka memasuki catwalk saat seorang model asal Liverpool, Hollie-May Saker tengah berlenggak-lenggok memeragakan busana Nina Ricci.
Salah satu demonstran ‘gila’ itu meraih lengan Saker dan mencoba mengangkat roknya. Tak ayal, itu menimbulkan sedikit insiden. Karena merasa terganggu, Saker langsung menarik tangannya dengan keras. Ia bahkan sempat mendaratkan tinju tepat di hidung sang demonstran.
Setelah itu, ia kembali berjalan seolah tak terjadi apa-apa. Sementara dua demonstran diamankan petugas. Mereka masih meraung dan memberontak saat ditarik turun catwalk.
Setelah kejadian itu, Saker langsung meluapkan amarah melalui akun Twitter-nya. “FEEEEEEUUUUMIN. THAT B**** RUINED AND HAD HER SAGGY T**** IN MY FACE,” tulisnya. Ia mengungkapkan, sebenarnya tak berniat menyakiti. Namun, karena merasa terganggu Saker akhirnya meninju demonstran itu.
“Aku sangat marah, tapi aku tahu harus bersikap profesional. Jadi aku terus berjalan,” ujarnya seperti dikutip laman Daily Mail. Gadis 19 tahun itu merasa sedikit bersalah. Di belakang panggung, ia khawatir dan menunggu apa yang selanjutnya terjadi. Beruntung, tak ada yang mengatakan apapun soal itu.
“Aku merasa sangat buruk saat itu terjadi, dan aku sangat terguncang,” ungkapnya lagi. Saker merasa harus melakukannya karena ia sudah sangat lama mengidamkan memeragakan busana Nina Ricci. Jika penampilannya saat ini sampai kacau, ia akan sangat malu dan sedih.
Gadis yang mengawali karier modelnya sejak usia 16 tahun itu bersyukur ia mengalami gangguan di panggung saat ini, bukan beberapa tahun lalu. “Jika itu terjadi dua tahun lalu aku akan langsung lari dari catwalk,” katanya. (umi)
SUMBER : http://life.viva.co.id/news/read/447502-aktivis-topless-kacaukan-panggung-paris-fashion-week
Hari ketiga panggung peragaan busana Paris Fashion Week diwarnai kehebohan. Dua demonstran wanita mendadak naik ke atas catwalk dengan topless alias telanjang dada. Mereka berteriak-teriak sambil berlarian di panggung. Tubuh mereka dipenuhi tulisan dengan spidol hitam.
“Model don’t go to brothel” dan “Fashion dicterror”, itu yang tertulis di tubuh polos mereka.
Diketahui, kedua demonstran itu berasal dari Femen, kelompok feminis radikal. Mereka memasuki catwalk saat seorang model asal Liverpool, Hollie-May Saker tengah berlenggak-lenggok memeragakan busana Nina Ricci.
Salah satu demonstran ‘gila’ itu meraih lengan Saker dan mencoba mengangkat roknya. Tak ayal, itu menimbulkan sedikit insiden. Karena merasa terganggu, Saker langsung menarik tangannya dengan keras. Ia bahkan sempat mendaratkan tinju tepat di hidung sang demonstran.
Setelah itu, ia kembali berjalan seolah tak terjadi apa-apa. Sementara dua demonstran diamankan petugas. Mereka masih meraung dan memberontak saat ditarik turun catwalk.
Setelah kejadian itu, Saker langsung meluapkan amarah melalui akun Twitter-nya. “FEEEEEEUUUUMIN. THAT B**** RUINED AND HAD HER SAGGY T**** IN MY FACE,” tulisnya. Ia mengungkapkan, sebenarnya tak berniat menyakiti. Namun, karena merasa terganggu Saker akhirnya meninju demonstran itu.
“Aku sangat marah, tapi aku tahu harus bersikap profesional. Jadi aku terus berjalan,” ujarnya seperti dikutip laman Daily Mail. Gadis 19 tahun itu merasa sedikit bersalah. Di belakang panggung, ia khawatir dan menunggu apa yang selanjutnya terjadi. Beruntung, tak ada yang mengatakan apapun soal itu.
“Aku merasa sangat buruk saat itu terjadi, dan aku sangat terguncang,” ungkapnya lagi. Saker merasa harus melakukannya karena ia sudah sangat lama mengidamkan memeragakan busana Nina Ricci. Jika penampilannya saat ini sampai kacau, ia akan sangat malu dan sedih.
Gadis yang mengawali karier modelnya sejak usia 16 tahun itu bersyukur ia mengalami gangguan di panggung saat ini, bukan beberapa tahun lalu. “Jika itu terjadi dua tahun lalu aku akan langsung lari dari catwalk,” katanya. (umi)
SUMBER : http://life.viva.co.id/news/read/447502-aktivis-topless-kacaukan-panggung-paris-fashion-week
0 komentar:
Posting Komentar