Perseteruan antara konsumen dengan produsen mobil mewah di China kembali terjadi. Kali ini, giliran pemilik Mercedes-Benz B200 yang melancarkan protes keras.
Namun dia memilih untuk tidak menghancurkan mobil mewahnya di depan publik, seperti aksi-aksi sebelumnya.
Yao Feng (48), warga Chifeng mendirikan tenda di dalam dealer Mercy Beijing, China. Yao kesal akibat diminta kembali besok hari oleh staf dealer Mercedes saat hendak memperbaiki mobil Mercedes-Benz B200.
Wajar saja Yao murka, lantaran diminta datang besok hari diulang sampai 20 hari. Yao Feng meminta kompensasi atas kerusakan pada mobi Mercedes yang dia beli di dealer tersebut.
Mobil jenis B200 yang diimpor eksklusif dari Eropa itu ditebus seharga 31.000 pound sterling (Rp460 juta), dan merupakan mobil mewah di kota asalnya, Chifeng, timur laut China.
"Saya datang setiap hari sebanyak 20 hari meminta penggantian dan setiap hari pula mereka mengatakan untuk kembali. Saya pikir mereka menanti saya kehabisan uang karena sewa hotel di Beijing sangat mahal," katanya dilansirDaily Mail, Minggu 26 Mei 2013.
Yao menolak membongkar tendanya sebelum mendapat kompensasi. Polisi setempat pun menolak memindahkannya, karena menganggap sebagai persoalan publik antara dealer dan Yao.
"Saya paling hanya mengeluarkan uang untuk konsumsi saat tinggal di sini. Saya akan tinggal selama mungkin sampai saya mendapatkan kepuasan," ujar Yao.
Kerusakan yang terjadi pada mobil mewah barunya itu mulai dari termostat, klep, dan kerusakan mesin. Yao baru mengendarai sejauh 1.287,5 km dari kediamannya menuju Beijing.
"Saya bangga menjadi orang satu-satunya di kota yang memiliki Mercedes-Benz. Tapi ketika pulang muai timbul masalah di mobil ini," keluh Yao sumber
.
0 komentar:
Posting Komentar