'Prajurit Dekat Dengan Maut, Jenderal Malah Berekening Gendut' - Bripka Sukardi tewas ditembak di depan Gedung KPK oleh pelaku yang menumpangi dua motor. Pelaku memberondong tiga kali tembakan dan mengenai perut dan dada anggota provos Baharkam Mabes Polri itu.
"Sedih dan miris, sungguh menyesakkan dada, melihat para kopral bergelimpangan jadi sasaran tembak jaringan teroris yang beroperasi seperti rantai terputus. Yang jenderal berekening gendut," ujar Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari, Rabu (11/9).
Eva yang merupakan anggota komisi bidang hukum ini menegaskan bahwa ancaman terorisme masih nyata terlihat.
"Ironi yang kedua, saat ini berlangsung pertemuan internasional anti-terorisme oleh Kemenhan. Semoga ada strategi baru dalam menghadapi modus baru tersebut," terang Eva.
Lebih jauh Politisi PDIP itu berharap agar kerja intelijen antarinstansi keamanan semakin diintensifkan. Intelijen antarinstansi seperti BIN dan Densus diintensifkan untuk mempersempit ruang gerak teroris. Sehingga menjadi pencegahan yang efektif.
"Kita juga menuntut isolasi ketat para napi ideologi yang saat ini di lapas-lapas dan rutan. Sehingga bisa memutus rantai komando terhadap para pengikut mereka di luar lapas," jelas Eva.
"Tidak mungkin operator atau eksekutor bertindak tanpa komando dari para ideolog," pungkasnya.
Bripka Sukardi tewas di tempat kejadian setelah ditembak tiga kali. Ditemukan tiga buah selongsong peluru. Senjata Bripka Sukardi raib pun dari lokasi kejadian.
sumber : http://www.lucgen.com/2013/09/prajurit-dekat-dengan-maut-jenderal.html
sedih :(
http://googlepintar.blogspot.com/2013/09/jasa-update-status-mengelola-facebook.html